Mohon tunggu...
Siti Fatimatuzzahro
Siti Fatimatuzzahro Mohon Tunggu... MAHASISWA -

berfikir positf dan lakukan yang terbaik IAIN Jember. www.fatimatuzzahroiainjember.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

warnaku adalah sahabatku

19 Februari 2016   21:12 Diperbarui: 19 Februari 2016   21:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang aku mau memasuki berumur 20 tahun menunggu tanggal 12-oktober 2016, dari sinilah kisahku dimulai, di umur ini lah aku mengerti segalanya, apa itu hidup, apa itu cinta, apa itu sayang, apa itu masalalu.

disini juga Aku mulai bingung….????

Saat aku berada di rumah bersama orang yang selalu aku rindukan, bagiku sangat membosankan, karna mereka selalu mengurungku sendiri, sedangkan mereka selalu sibuk sendiri. Tak punya waktu buatku.

Saat aku berada di kos an kampus, bagiku itu sangat melelahkan, karna aku selalu di sibukin dengan jadwal-jadwal.

Sekarang aku harus dimana ?

Aku hanya ingin ada orang yang mengerti keinginanku, tidak menekanku kesana dan kesini tetapi tidak juga tidak mengabaikanku.

Aku mencoba menerima seseorang baru masuk dalam hidup ku, dengan harapan hidupku lebih bewarn, dan lebih banyak waktu untuk membuatku selalu tersenyum.

Harapanku tercapai, senyum itu  mewarnai hidupku dengan hadirnya dalam waktu dua bulan ini, tetapi hal itu tak bertahan lama, entah kemana sekarang warna itu sudah mulai pudar lagi, aku mulai bingung apa yang terjadi, aku coba mencari tau apa yang tidak aku ketahui sehingga membuat mu memutuskan menghilangkan warna lagi dalam hidupku.

Yah sekarang aku curiga….

Benarkah?

Aku curiga kau berikan senyuman itu pada orang lain, aku telusuri

Ternyata benar dugaanku.

Siapa orang ketiga itu?

Ternyata dia matan pacarnya, waduh apa apa an ini?.

HAH….Aku hanya dibuat pelarian selama ini, subhanaallah, KEJAM…….!!!

Aku mulai sedih, seakan aku tak pernah di hargai, tak pernah ada yang pedulikanku, angin yang mulai tak enak di rasakan, semua ini membuat ku kehilangan semangatku, mungkin SENDIRI DAN KESEPIAN  adalah takdir hidupku saat ini. Kesedihan ini menari-menari dalam fikiranku, entah ku tak bisa lupakan kejahatannya.

Aku fikir jalan ini tidak baik, bukan membawaku pada dunia kebahagiaan, tapi membawaku pada jurang kesedihan.

Waktu terus berjalan

Akupun mulai bingung lagi…???

Setelah dia menyiram hidupku dengan warna kegelapan, tetapi senyumku tak hilang dari hidupku, warna sekarang sepertinya mulai cerah lagi….. apa ini…?

Sapa dia..?

Ternyata setelah aku telusuri, ternyata mereka adalah

SAHABATku yang selalu hadir memberikanku harapan untuk selalu ku gapai mimpiku, mereka bukan hanya berikan warna dalam hidupku, tapi mereka juga melukiskan semangat untuk aku bangkit, dan selalu buat aku tersenyum.

dia yang ku anggap mampu membuat hidupku lebih berarti, malah dia melorehkan luka. dan mereka yang ku anggap biasa-biasa saja ternyata merekalah yang paling berarti dalam hidupku, mereka mampu membuat semuanya indah. Mereka mengerti keinginanku. Mereka tak pernah meninggalkan ku dalam keterpurukan, mereka tak pernah biarkanku terjerumus dalam jurang kegelapan, mereka selalu ada.

SAHABAT  I LOVE YOU

###

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun