Mohon tunggu...
Fasya Yasin Nurahman
Fasya Yasin Nurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 5 Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Penulis amatiran yang mencoba menjadi professional.

Selanjutnya

Tutup

Love

Kenapa Sih Kehilangan Seseorang Bisa Sesakit Ini?

7 Januari 2022   21:14 Diperbarui: 7 Januari 2022   22:16 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah gak sih terbesit di pikiran kawan-kawan semua "Kenapa yaa kehilangan dia tuh bisa ngebuat gue jadi ga karuan gini? Kenapa yaa bisa sesakit dan sepedih ini?"

Jika pernah, maka itu adalah hal yang wajar. Otak manusia dirancang untuk berpikir mengenai penyebab dari sebuah peristiwa agar bisa mencari solusi dan bisa menghindari perisitiwa tersebut di lain hari. So, jika kalian pernah berpikir seperti itu, itu gak lebay kok gaes. Itu wajar banget. Kita bertanya seperti itu karena sejujurnya, kita butuh solusi dari peristiwa itu.

Nah sebelum kita bicara tentang solusi dari pertanyaan itu, kita sendiri harus tau kemungkinan-kemungkinan yang ngebuat kita merasa sedih, murung, ga bergairah, ga mood, dan lain-lain ketika kita kehilangan seseorang. 

Pertama, alasan kita semua bisa merasa sesakit ini ketika kehilangan seseorang adalah karena kita kehilangan "sosok/figure/somebody who ... " yang penting di hidup kita. Faktanya, kita kehilangan sosok yang selalu hadir di hidup kita, yang selalu ada untuk kita, yang selalu mencintai dan menyayangi kita. Ketika sosok tersebut hilang, kita menjadi bingung, kita menjadi sedih banget, karena yaa kita gak tahu siapa lagi yang akan menyayangi kita, selalu ada untuk kita, sebaik itu ke kita, dan lain sebagainya. Sosok tersebut telah tidak ada lagi di hidup kita. Dengan kata lain, salah satu "support sistem" didalam hidup kita itu sudah hilang. Jadi, wajar banget apabila kita menjadi "down" banget ketika kita kehilangan seseorang. 

Lalu yang kedua, saya disini bakalan mengutip pendapat dari seorang Mental Health Counselor, yaitu Mas Hasan Askari. Beliau adalah seorang Mental Health Counselor dan juga seorang Content Creator Youtube yang concern-nya ke dunia psikologi dan kesehatan mental. Kawan-kawan semua bisa cek langsung ke akun Youtube atau Instagramnya Mas Hasan jika ingin tahu lebih dalam tentang kesehatan mental. 

Nah back to the topic, alasan kenapa kita merasa sepedih ini ketika ditinggal oleh seseorang menurut Mas Hasan Askari adalah "Tubuh, pikiran, dan hati" kita sedang memberontak kepada kita. Mereka sedang berdemo kepada diri kita. Otak kita yang menjadi tempat penyimpanan memori akan memberikan ingatan kepada kita mengenai hal manis yang telah dilalui bersamanya. Lalu hati kita akan merasa sangat rindu dan cinta kita kepada dia menjadi menggebu-gebu. Dan uniknya, rasa cinta dan rindu ini lebih besar dibandingkan sebelum kamu kehilangan dia. Hati kita yang sudah terbiasa berbagi rasa dengan dia dalam kurun waktu yang lama, kini telah ditinggalkan olehnya seorang diri. Dan yang paling menyiksa, tubuh kita yang sudah terbiasa dengan sentuhan dan kehangatan yang diberikan olehnya telah menjadi dingin dan berdebu. Dengan kata lain, kita tidak akan merasakan sentungan dan kehangatan yang sama dengan dia. 

So, begitulah beberapa kemungkinan penyebab kita bertanya kepada diri kita sendiri, "Why this life is so hard when she/he left me?". Untuk solusinya, kita bisa mencoba banyak bermeditasi, bersosialisasi dengan teman kita, dan mulai mencoba berkonsul dengan tenaga ahli seperti Mental Health Concelor, Psikolog, atau bahkan Psikiater apabila rasa kehilangan ini sudah masuk ke stadium yang lebih parah.

Semoga tulisan ini bisa membantu kawan-kawan semua yang mungkin baru aja ditinggalkan oleh pasangannya, oleh orang tuanya, atau oleh orang yang dianggap penting oleh kita semua. Karena sebetulnya, tulisan ini gak terpaku kepada perasaan sedih karena ditinggal pasangan saja. Bisa juga kok tulisan ini dirasa "relate" oleh kawan-kawan yang merasa kehilangan orang yang spesial di hidup kawan-kawan semua.

Terima kasih para pembaca, I hope u can feel better and can be normal again as usual. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun