Mohon tunggu...
fasyandaaviyanti
fasyandaaviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi saya membaca novel dan saya suka menonton konser

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekerasan Seksual terhadap Anak, Ancaman Nyata terhadap Masa Depan Generasi Muda

3 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:48 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekerasan seksual terhadap anak kini marak dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Anak-anak, sebagai individu yang seharusnya dilindungi, justru seringkali menjadi korban Tindakan tidak manusiawi ini. Fenomena ini tidak hanya merusak fisik korban, tetapi juga menciptakan trauma psikologis jangka panjang yang mempengaruhi perkembangan mereka.

Data menunjukkan bahwa kasus tersebut terhadap anak sering kali melibatkan pelaku yang berasal dari lingkungan terdekat, seperti keluarga, guru, atau teman. Situasi ini menggambarkan kegagalan system perlindungan anak diberbagai tingkat, mulai dari keluarga hingga kebijakan negara. Untuk mendalami fenomena tersebut secara mendalam, teori Attachment dari John Bowlby dapat dijadikan landasan. Bowlby berpendapat bahwa hubungan emosional antara anak dan pengasuh utamanya sangat menentukan bagaimana anak membangun rasa aman dan kepercayaan. Ketika pengasuh, seperti orang tua atau guru, justru jadi pelaku kekerasan, rasa aman tersebut menjadi hancur,dapat menyebabkan anak mengalami trauma mendalam yang dapat berkembang menjadi gangguan kepercayaan dan perilaku buruk dimasa depan. Trauma yang dialami akibat kekerasan seksual dapat memengaruhi gangguan Kesehatan mental dan emosional anak di masa depan. Penelitian ini menunjukkan bahwa korban kekerasan seksual sering mengalami gangguan stress pascatrauma (PTSD), kecemasan, depresi, dan gangguan indentitas yang berkelanjutan. Selain itu, teori Ecological Systems dari Urie Bronfenbrenner membantu menjelaskan bahwa kekerasan terhadap anak adalah hasil interaksi kompleks antara individu dan lingkungan di sekitarnya. Teori tersebut menunjukkan bahwa kekerasan seksual terhadap anak adalah masalah sistematik yang memerlukan pendekatan lintas sector untuk mengatasinya. 

Untuk mengatasi kekerasan seksual terhadap anak, beberapa langkah yang dapat diambil oleh berbagai pihak meliputi langkah pencegahan dan dukungan bagi korban, serta perbaikan sistem perlindungan anak secara menyeluruh. Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yang pertama peningkatan kesadaran masyarakat, penguatan system perlindungan anak, penegakan hukum yang tegas, pendampingan psikologis untuk korban, perubahan sosial dan budaya, serta edukasi tentang hak-hak anak. Langkah-langkah tersebut, membutuhkan Kerjasama antara keluarga, sekolah, Lembaga sosial, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak. Orang tua dan pendidik  juga perlu diberikan pengetahuan tentang tanda-tanda kekerasan seksual pada anak, dan cara mendiskusikankasus ini secara terbuka dan aman dengan anak-anak. Hal ini akan membantu mencegah kekerasan dan memperkuat hubungan emosional yang aman, seperti yang dijelaskan dalam teori attachment dari John Bowlby. Dalam mengatasi kekerasan seksual kepada anak bukan hanya menghukum pelaku, tetapi juga menyediakan dukungan yang memadai untuk korban, serta mengedukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut.

Dengan tindakan yang tepat dan terkoordinasi, kita dapat mengurangi dan pada akhirnya menghapuskan kekerasan seksual pada anak.

Kesimpulan dari kasus diatas yaitu kekerasan seksual terhadap anak adalah masalah yang sangat serius, bukan hanya merusak fisik korban tetapi juga menyebabkan dampak psikologis dimasa depan, yang dapat mengganggu perkembangan mental, dan emosional mereka. Kasus ini sering melibatkan pelaku yang berasal dari lingkungan terdekat, seperti keluarga atau pendidik, yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anak. Mengenai teori Attachment dari John Bowlby, hubungan emosional yang aman antara anak dan pengasuh sangat penting dalam membangun rasa aman dan kepercayaan. Ketika pengasuh menjadi pelaku kekerasan, rasa aman tersebut akan jadi hancur, yang dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti PTSD, kecemasan, dan depresi pada anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, langkah-langkah yang harus di ambil meliputi peningkatan kesadaran masyarakat, penguatan sistem perlindungan anak, penegakan hukum yang lebih tegas, pendamping psikologis untuk korban, serta edukasi tentang hak-hak anak. Semua pihak harus bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung anak-anak, serta memastikan bahwa mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan perlindungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun