Mohon tunggu...
Fasya MeilaniPutri
Fasya MeilaniPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi yang memiliki skill public speaking dan gemar menulis sebuah cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Hubungan yang Berkualitas Melalui Psikologi Komunikasi

23 Juni 2024   17:33 Diperbarui: 23 Juni 2024   17:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber dari pengambilan saat kunjungan/dok. pri

Pada hari Selasa,4 Juni 2024 mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi atau bisa disingkat RSJMM yang berada di Jl. Pabuaran No.09, RT 02/01, Menteng, Kota Bogor,Jawa Barat 1611. Kami melakukan kunjungan ini ingin mempelajari cara berkomunikasi secara psikologis dan berinteraksi langsung dengan pasien untuk mengembangkan empati dan keterampilan komunikasi. Tujuan dari kunjungan dan memilih RSJMM ini juga menurut ketua pelaksa kami adalah “Untuk menambah wawasan mengenai berbagai kondisi kesehatan mental,komunikasi yang terjadi diantara pasien dengan gangguan mental,dan bagaimana mendukung orang-orang yang hidup dengan kondisi gangguan mental. Memilih lokasi ini juga karena RSJMM merupakan rumah sakit jiwa yang sudah terkenal akan fasilitas dan layanannya,lokasinya pun tidak jauh dengan Universitas Pakuan,dan akses menuju lokasinya pun mudah.” Ucap Widya Bunga selaku ketua pelaksa yang menyelenggara kunjungan ke RSJMM.

Kegiatan yang kami lakukan saat disana adalah menyaksikan mini seminar yang disediakan oleh pihak RSJMM, lalu kami mengunjungi beberapa ruangan inap stabil untuk melihat cara dokter berkomunikasi kepada pasien, dan terakhir kami menuju ruangan yang dimana pasien-pasien disana melakukan kegiatan seperti membuat roti,membuat telur asin,membuat gerabah,menanam tanaman hidroponik dan organik. Kami bisa membeli hasil karya mereka dengan harga yang cocok dikantong mahasiswa.

Untuk melihat ruangan inap pasien stabil kami dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok itu berbeda ruangan, kelompok pertama itu ke ruang sadewa ,kelompok dua ke ruang Drupadi,kelompok ketiga ke ruang Arimbi,dan kelompok terakhir ke ruang Subadra. Masing-masing kelompok menanyakan tentang bagaimana dokter,perawat daan staff disana berkomunikasi dengan pasien. Saya Fasya dari kelompok tiga dan selaku salah satu mahasiswa dari FISIB UNPAK yang dimana saya mengunjungi ruang Arimbi bersama teman-teman saya,saya dan teman-teman saya mengobrol sedikit dengan salah satu dokter di ruangan tersebut untuk mengetahui tentang ruangan Arimbi ini.

sumber dari pengambilan saat kunjungan/dok. pri
sumber dari pengambilan saat kunjungan/dok. pri

“Permisi pak, izin bertanya untuk usia berapa ya pasien di rawat disini?” Salah satu teman saya bertanya kepada dokter di ruangan tersebut. “Ruang Arimbi merupakan ruangan yang stabilitasasi yang pasiennya terdapat laki-laki berumur sekitar 18 sampai 55 tahun. Untuk masuk ke ruangan ini ada dua jalur proses, yang pertama itu lewat IGD atau lewat POLI setelah itu di screening awal lalu masuk ke ruangan lesmana atau upip unit pelayanan intensif psikiatri untuk di screening lagi lalu setelah 2 sampai 3 hari disana sesuai kondisi baru akan masuk ke ruangan stabilisasi dari ruangan stabilisasi selesai pasien bisa dipulangkan nanti mereka akan kontrol jalan.” Jelas Pak Rahmat sebagai Dokter di ruangan tersebut. “Teknik komunikasi yang bapak pakai untuk berkomunikasi dengan pasien itu apa ya pak?”, “untuk teknik komunikasi yang kami terapkan itu adalah Terapeutik. Terapeutik itu berarti ada efek terapinya minimal kehadiran kita itu tidak menjadikan mereka stress.” Ucapnya lagi.

sumber dari pengambilan saat kunjungan/dok. pri
sumber dari pengambilan saat kunjungan/dok. pri

Selanjutkan saya dan teman-teman saya menuju ruang rehabilitas dan kami dipandu oleh ibu Sri Lestari Dwi Saptorini, S.Psi. Ibu Sri menjelaskan bahwa ada 5 kelas yang akan diikuti oleh para pasien yaitu tata boga (pembuatan roti),telur asin,gerabah (keramik), organik dan hidroponik. Disana saya dan teman-teman hanya bisa melihat 3 kelas saja yaiut tata boga,gerabah dan telur asin. Diruang rehabilitas terdapat kantin yang dijaga oleh pasiennya langsung dan mereka juga menjual makanan yang dibuat oleh mereka sendiri. Setelah dari ruangan rehabilitas kami semua mahasiswa FISIB kembali lagi ke aula diklit untuk melihat dan memperhatikan mini seminar yang di pandu oleh ibu Dewi Mustikawati Handayani,S.Psi.,M.Si. Kami mendengarkan penjelasan-penjelesan mengenai cara berinteraksi dan beromunikasi dengan seseorang.

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari kunjungan ke RSJMM ini adalah pentingnya pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan mental yang dimana orang-orang itu tidak mempunyai hati dan pikiran yang sama. Maksudnya adalah ketika seseorang mengatakan sesuatu ke orang lain yang kesannya gurauan tetapi bagi seseorang yang mendapatkan gurauan tersebut adalah kalimat yang sangat menyakitkan baginya dan orang itu akan terus mengingat-ingat kalimatnya dan membuat dirinya stress dan berakhir depresi berat. Ucapan yang kita keluarkan kepada orang lain belum tentu ditangkap baik dan positif. Ingat kata pepatah “Mulutmu Harimaumu” jadi lebih bijak dalam berbicara,mengetik dan menegur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun