Mohon tunggu...
Fasih Radiana
Fasih Radiana Mohon Tunggu... -

Kalimatku sederhana, hanya ingin berbagi cinta lewat sederet kata.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Stop "Galau-in" Mantan!

14 Desember 2012   10:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:40 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini (@fasihrdn) cuma mau curhat-curhat biasa aja, nggak pake unsur sastra di dalamnya.

Tentang mantan, apa sih mantan itu? Eh, siapa(?)  Mantan itu seseorang yang "pernah" jadi "sesuatu" di hidup kita. Kita fokuskan pada bentuk yang seperti mantan istri, mantan suami, mantan kekasih. Coba deh, aku mau mengurai definisi "mantan" yang barusan.

Mantan adalah seseorang yang pernah menjadi sesuatu di hidup kita.

Seseorang yang pernah menjadi sesuatu? Bisa diartikan "Siapa" yang pernah menjadi "Apa"(?) #NJLIMET! Yang jelas mantan itu bukti otentik bahwa kita pernah gagal menjalin suatu hubungan.

Semakin banyak mantan, maka semakin tinggi tingkat kegagalan anda.

Semakin tinggi tingkat kegagalanmu, maka pertanda kamu belum "professional" dalam menjaga dan mempertahankan sesuatu. Terkadang melihat masa lalu itu penting, untuk menjadikan kegagalan itu berubah menjadi sebuah keberhasilan. Itu kenapa diciptakan "Spion" pada kendaraan. Tapi Tuhan meletakkan mata kita di depan untuk melangkah lurus ke depan, bukan untuk "Galau" karena kamu terus menerus melihat "Spion"-mu.

Kadang kita yang menjadi "Korban" kegagalan, mungkin karena yang disebut selingkuh. This! Aku pernah merasakan angka dua menjadi angka paling buruk sepanjang zaman. Right,mendua lebih tepatnya.Tapi ternyata aku bisa kok mengikhlaskan itu. Tahu kenapa? Sebab mungkin ada yang lebih baik dan sempurna mencintai dan menyayangi dia dibanding aku. Begitu cara berpikir lebih rasional, bukan melulu menjalani dengan hati. Kadang hati itu membuat pikiran seseorang menjadi irasional dan nggak masuk akal. Mungkin saja Tuhan ingin mengajakmu untuk bertindak lebih dewasa, seperti lebih bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan.

Ketika yang dipertahankan bukan lagi sesuatu yang ingin dijaga lebih lama, maka yang paling baik adalah melepaskan. Sebab ketahuilah, Tuhan menariknya untuk diganti dengan yang lebih sempurna. So, berhentilah menangisi dia yang akan Tuhan ganti dengan yang jauuuuuuuh lebih hebat dari apa yang kamu sangka-sangka.

Salam,

Radiana, Fasih

Source:My Blog

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun