Mohon tunggu...
Fasih Radiana
Fasih Radiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Kalimatku sederhana, hanya ingin berbagi cinta lewat sederet kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Juga Ingin Marah!

20 Desember 2012   13:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

@fasihrdn:

Bawa aku pergi, seret aku pada lapang yang luas dengan hening di sepanjang jalan. Aku hanya ingin melepas teriakan panjang dengan jeritan yang mengisyaratkan luka paling dalam. Aku lelah menahan amarah dengan tusukan air mata. Beri saja aku sedikit waktu melengkingkan suara di tempat paling sepi. Aku bosan menyendatkan emosi di kediaman abjad-abjad kata.

Aku ingin seseorang menyerupai Tuhan, yang memeluk resahku dalam doa. Aku butuh cinta dengan bukti paling nyata di setiap sela-selanya. Menenangkan isak tangis yang tak henti menyeruakkan lara.

Aku benci tak bisa menunjukkannya, marah yang menggila. Aku gundah dengan diamku, memendam emosi di tepian tawa. Atau nanar yang ku redam hanya jadi butiran hujan. Aku mau, setidaknya alam saja yang tahu. Tentang amarah di dada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun