Mohon tunggu...
Farelli Shakti Baihaqi
Farelli Shakti Baihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan perkembangan teknologi dan juga berita game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bioggot KKN UMD Kelompok 89 Pekauman, Solusi Mudah Mengurangi Limbah dan Memberdayakan Masyarakat

29 Agustus 2024   13:30 Diperbarui: 29 Agustus 2024   13:31 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grujugan, Bondowoso - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 89 Universitas Jember sukses melaksanakan program pelatihan budidaya maggot di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan. Program ini bertujuan untuk memberikan alternatif usaha ramah lingkungan dan berkelanjutan kepada masyarakat desa, khususnya dalam mengatasi pengolahan limbah dan meningkatkan perekonomian. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh dosen pembimbing, drg. Dwi Warna Aju Fatmawati, M.Kes.

Program dimulai pada 10 Juli 2024 dengan survei mendalam untuk memahami potensi dan tantangan Desa Pekauman. Hasil survei menunjukkan tingginya angka pengangguran dan buruknya pengolahan limbah, sehingga kelompok 89 menginisiasi program budidaya maggot.

Minggu kedua, mahasiswa fokus pada pembuatan kandang maggot. Mereka mengunjungi peternakan maggot untuk mempelajari teknik pembuatan kandang, pengelolaan pakan, dan proses budidaya. Kandang berhasil diselesaikan pada 21 Juli 2024.

Dokumentasi oleh KKN UMD kelompok 89 UNEJ
Dokumentasi oleh KKN UMD kelompok 89 UNEJ

Pada minggu ketiga, pelatihan budidaya maggot digelar dan dihadiri oleh 23 warga, mayoritas pemuda desa, Kepala Desa Giblit Akholla, dan narasumber peternak maggot, Rizki Bawon. Kepala Desa dalam sambutannya menekankan pentingnya diversifikasi usaha dan dukungan terhadap pemuda. "Untuk para pemuda yang berminat, saya akan bantu belikan bibitnya," ujar beliau, menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini. Rizki Bawon kemudian memaparkan materi tentang teknik budidaya maggot, mulai dari pembibitan, perawatan, hingga pemanenan. Sambil menjelaskan, ia meyakinkan, "Tenang saja, budidaya maggot itu nggak ribet kok, malah terbilang gampang." 

Minggu keempat diisi dengan menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). BUMDES memulai percobaan budidaya maggot dari tahap baby maggot hingga dewasa.

Mahasiswa KKN melanjutkan program dengan memantau perkembangan budidaya maggot milik BUMDES pada minggu kelima. Mereka memberikan saran perbaikan dan memastikan proses budidaya berjalan lancar.

Di minggu keenam, kandang maggot diserahkan kepada BUMDES sebagai bentuk dukungan keberlanjutan program. Maggot yang dikelola BUMDES telah siap panen dan bahkan berhasil dijual ke peternak ayam setempat, membuktikan potensi ekonomi dari budidaya maggot.

Program yang dijalankan mahasiswa KKN Kelompok 89 ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat, mendiversifikasi usaha, dan menciptakan sistem pengelolaan limbah organik yang ramah lingkungan. Dukungan dari Kepala Desa, narasumber, dan kerja sama dengan BUMDES menjadi modal penting untuk menjadikan budidaya maggot sebagai usaha alternatif yang sukses dan berkelanjutan di Desa Pekauman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun