Mohon tunggu...
Fasa Fathir
Fasa Fathir Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN BRAWIJAYA

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Leadership dalam Sebuah Organisasi

10 November 2024   23:08 Diperbarui: 10 November 2024   23:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara etimologi, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon yang diartikan sebagai alat (Ali, 2021). Secara konseptual, organisasi dapat diartikan sebagai organization (kata benda) yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dan organizing (kata kerja) yakni suatu proses dan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen (Effendhie, 2023). 

Tujuan organisasi secara umum adalah untuk mencapai atau merealisasikan keinginan atau cita-cita bersama dari tiap anggota organisasi untuk mendapatkan keuntungan dan keberhasilan dari tujuan organisasi serta untuk mengatasi terbatasnya kemandirian dan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan bersama (Syahkuan, 2022). Organisasi didirikan dengan landasan pembagian kerja (division of work), wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), disiplin (discipline), kesatuan perintah (unity of command), kesatuan pengarahan (unity of direction), subordinasi kepentingan perseorangan terhadap kepentingan umum (subordination of individual interest to general interest), penggajian (remunerasi), pemusatan (centralization), rangkaian perintah (chain of command), ketertiban (order), keadilan (equity), stabilitas jabatan dalam kepegawaian (stability of tenur of personel), inisiatif (inisiative), semangat kesatuan (esprit de corps) (Effendhie, 2023). 

Adapun fungsi organisasi, meliputi: 1. Organisasi sebagai mesin (machine view) yang dijalankan sesuai prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam rangka mencapai tujuan bersama yang diharapkan sebelumnya. 2. Organisasi sebagai organisme dalam sistem hidup (living system) yang dijalankan sesuai kebutuhan yang ada didalamnya dalam rangka menjaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang tidak ditentukan. 3. Organisasi sebagai otak (brain) yang dijalankan berlandaskan pemikiran dan kreativitas orang-orang yang ada didalamnya dalam rangka mencapai perkembangan dan tujuan kesuksesan. 4. Organisasi sebagai budaya (culture) yang dijalankan sesuai aturan dan norma-norma yang telah disepakati dalam rangka mencapai kekompakan dan memupuk persaudaraan. 5. Organisasi sebagai sistem politik (political system) yang dijalankan berlandaskan sistem pemerintahan internal yang kekuasaannya telah disepakati secara politik dan berkelompok. 6. Organisasi sebagai gerakan perubahan (transformation) yang dilakukan melalui perencanaan secara sistematis dan berkenaan dengan aksi dan reaksi suatu perubahan yang dilakukan. 

Pada umumnya, keberlangsungan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh figur kepemimpinan (Sahadi, 2020). Kepemimpinan yang formal akan melahirkan organisasi yang formal sedangkan kepemimpinan yang informal akan melahirkan organisasi yang informal (Kasidi, 2016). Seorang pemimpin tidaklah berarti tanpa orang-orang yang dipimpin atau bawahannya di organisasi (Hamdiah, 2021). Secara teoritis, pemimpin lahir seiring dengan adanya tiga faktor, diantaranya: 1. Teori Genetis menyatakan bahwa seorang pemimpin lahir karena adanya bakat kepemimpinan yang memang ada pada diri seseorang tersebut. Singkatnya, pemimpin memang terlahir melalui sebuah takdir. 2. Teori Sosial menyatakan bahwa seorang pemimpin lahir karena adanya pengetahuan yang didukung dengan kesempatan seseorang untuk memimpin. Singkatnya, pemimpin terlahir melalui sebuah proses pembentukan yang sesuai untuk memimpin. 3. Teori Ekologis menyatakan bahwa seorang pemimpin lahir karena adanya bakat kepemimpinan yang telah ada dan senantiasa dikembangkan dalam berbagai kesempatan. Singkatnya, pemimpin terlahir dengan bakat yang didukung dengan proses perkembangan. Pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang memiliki pengetahuan yang luas dengan kreativitas tak terbatas yang senantiasa dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai kesempatan dalam rangka membawa sebuah kemajuan dan kesuksesan pada organisasi yang dipimpinnya beserta para anggota yang ada didalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun