Mohon tunggu...
Farzila Novia
Farzila Novia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

perempuan Aceh yang sedang mencari kebenaran ilmu ..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penipuan dari Sang (mantan) Teman

25 November 2011   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“iya, aku mau. Yapi sekarang ini aku lagi belum punya uang, boleh gak di tutup pakek duit kamu dulu? Entar aku transfer balik duitnya”, kata sang korban. “boleh, tapi aku minta transfer pulsa seratus ribu sekarang ya, aku perlu untuk ngurus surat-surat barangnya, soalnya kan kamu tau sendiri ini barang legal yang belum ada kelengkapan surat resmi”, kata pelaku. “oke deh”, jawab sang korban.

Percakapan diatas adalah percakapan yang dua hari lalu (23/11/2011) kudengar, tidak lain sang korban adalah kakak saya sendiri dan pelaku adalah teman semasa korban masih SMA . pelaku menawarkan beberapa alat canggih yang banyak di minati oleh anak muda zaman sekarang, beberapa barang tersebut adalah seperti BB (blackberry), i-phone, laptop DELL, dan beberapa barang lainnya. Pelaku yang sudah lama menjadi teman korban tak lain adalah salah satu pegawai instansi perpajakan (pajak bea cukai) yang dia juga mengaku barang-barang yang di tawarkan adalah barang yang masuk ke daerah tempat pelaku bekerja tanpa adanya surat izin masuk, tetapi barang tersebut di lelang dengan tawaran harga yang jauh lebih murah dubandingkan harga beli di toko.

Setelah percakapan di atas, tak lama memang korban langsung mengirimkan pulsa senilai seratus ribu rupiah, setelah terkirimnya pulsa tersebut, pelakupun meminta la pulsa yang Rp.50 ribu, yang kata pelaku pulsa seratus ribu untuk BOSnya dan yang 50 ribu untuk dirinya sendiri. Namun, sang korban juga sempat berpikir kalau ini jadinya seperti tidak masuk akal, tetapi karena mengingat pelaku adalah orang yang sangat dikenalinya maka ia pun tidak curiga. Tetapi, tetap saja pulsa yang Rp.50 ribu tidak dikirimkan karena alasan belum dapat kiriman orang tua, dan pelakupun tidak memaksa dan langsung menanyakan alamat korban agar barang dapat dikirim dalam beberapa jam kemudian.

Setelah 3 jam menunggu, korban tidak mendapatkan kabar apapun dari pelaku dan korban pun langsung menelpon balik pelaku pada 5 jam berikutnya, dan ternyata telpon genggam pelaku dalam keadaan mailbox pada pukul 22.48 WIB. Dan sampai besok pagi pun (24/11/2011) tetap tidak ada kabar dari pelaku.

Mungkin banyak pelajaran yang dapat di ambil dari cerita di atas, intinya setiap kita harus waspada dan jangan terlalu mudah percaya pada hal yang belum ada kepastiannya. Sangat di sayangkan bukan jika tertipu olaeh teman sendiri? Apalagi kalau teman baik. Ingat kata Bang Napi “kejahatan bukan hanya terjadi karena niat pelakunya, tetapi juga karena kesempatan. WASPADALAH, WASPADALAH, WASPADALAH !!” .

selamat membaca  :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun