Mohon tunggu...
faryel vivaldy
faryel vivaldy Mohon Tunggu... -

sang pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sampai Kapan Politik yang Keji Ini ?

10 April 2016   14:51 Diperbarui: 10 April 2016   14:56 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wahai Indonesia ku ! Ada apa denganmu Indonesia ku ? 

 

Politik keji di bumi pertiwi ini semakin membabi buta, dimana seharusnya politik itu untuk kepentingan rakyat tapi malah menjadi politik untuk kepentingan mereka sendiri. 

Demokrasi yang seharusnya menjadi kedaulatan rakyat malah menjadi kedaulatan partai politik.

Partai politik yang filosofi tujuannya untuk memajukan bangsa dan negara tapi malah berlomba-lomba untuk mementingkan kepentingan mereka sendiri untuk keuntungan pribadi ataupun partai politiknya.

Mereka selalu mengobral janji ketika akan menjelangnya pemilu tapi sesudah itu mereka seperti orang yang terkena amnesia dan lupa dengan janji-janjinya.

Rakyat selalu menjadi korban dengan demokrasi ini, dimana seharusnya demokrasi itu tempat menampung aspirasi rakyat tapi malah menjadi tampungan aspirasi partai politik. Rakyat selalu diadu dengan partai politik dimana mereka selalu menghancurkan musuh politiknya untuk memperebutkan kursi di pemerintahan. 

Orang-orang kecil semakin sengsara oleh politik yang keji ini, dimana politik selalu menghancurkan orang-orang lemah. 

Rasanya negara ini tidak pernah lepas dengan yang namanya penjajahan. Sudahkah kita benar-benar merdeka ? Sampai kapan kehidupan seperti ini terjadi ? Mungkinkah sampai terjadinya hari akhir ? Entahlah !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun