Nusantara lagi pada sibuk ngurusin acara Sandal Jepit, Bocah lugu dipojokkan sampai sang Hakim bisa berlaku tegas tanpa basa dan basi.
Saya berpendapat lain, permainan politisi untuk membuat Indonesia ajang berita cukup mumpuni.Indonesia yang tentram adem ayem jadi sumringah (cerah) dengan berita kosong tak berarti.Hal-hal yang bisa diputusi dengan segera tanpa suara dibuat nyaring melengking sampai dunia luar ikutan sibuk dirumah tangganya si Nusantara.
Artis-artis serta pihak management pun ga kalah lihai memainkan politik bagaimana para anggotanya menjadi tenar dalam sekejap.Ada yang berantem,Ada yang Cerai kawin lagi, Ada yang pakai kabur dari rumah bermacam macam cara dipakai.
Pengacara ikut sibuk jika sebuah kasus mulai dilirik media,Pemerintah ikutan bicara jika sudah mulai mengusik telinga sang pejabat negara.
Pemuka-pemuka agama duduk manis menyaksikan seorang pemuka agama dengan gagahnya bertingkah di layar kaca,bergumul dengan siapa saja yang belum tentu Muhrim baginya.
Presiden pun ikutan ambil peran menjadi penyanyi menghibur diri, tanpa peduli dikolong jembatan diujung gang sempit sana rakyatnya sibuk mengeringakan nasi yang sudah basi.
ketidak perdulian ini yang terasa semakin memperparah kondisi nusantara, semakin lansia semakin terpuruk pula.semua sibuk tanpa perduli kerangka-kerangka negara rontok satu persatu.pemuda pemudi dengan kemampuan otak yang handal mulai susah ditemukan pergi karena tidak adanya perhatian.tunas tunas kecil berlaku aneh aneh, membentuk kelompok geng motor, geng gong, mencuri sandal,sampai merekam perbuatan yang mereka ketahui jika hal itu aib jika tersebar.
Fenomena Sandal jepit hanya pengalihan pandangan rakyat agar tidak memperhatikan kasus kasus besar lainya.Lumpur Lapindo,Kisah Century,Free port,Papua Merdeka,Perbatasan Nusantara dan ribuan hal lain yang sangat panjang dan dapat membuat penuh noda merah menutup wajah Nusantara.