Mohon tunggu...
Farsya Zahra Nafisa
Farsya Zahra Nafisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mewujudkan Ekonomi Inklusif Berbasis Literasi Digital dan Empati Sosial

28 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era digital saat ini, kemajuan teknologi memberikan dampak yang signifikan terhadap banyak aspek kehidupan, termasuk perekonomian. Meskipun terdapat banyak peluang yang tersedia, kesenjangan dalam akses dan pemanfaatan teknologi merupakan masalah nyata yang tidak ada habisnya, khususnya di kalangan kelompok marginal.

Kemajuan teknologi digital menciptakan peluang besar bagi aktivitas perekonomian di seluruh lapisan masyarakat, sehingga penerapan literasi digital perlu dilakukan agar masyarakat jauh lebih bijak dalam mengakses teknologi. Literasi digital memungkinkan masyarakat, terutama kelompok rentan dan marginal, memahami dan menggunakan teknologi untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital.

Literasi digital mengacu pada pengetahuan dan keterampilan pengguna dalam menggunakan media digital, seperti alat komunikasi dan jaringan internet. Keterampilan pengguna dalam literasi digital meliputi menemukan, mengolah, mengevaluasi, menggunakan, membuat, dan memanfaatkannya secara bijak, cerdas, cermat dan akurat, tergantung penggunaannya.

Literasi digital muncul sebagai keterampilan penting yang memungkinkan individu dan komunitas untuk berpartisipasi dalam perekonomian modern. Selain itu, penerapan nilai empati sosial pada literasi digital dapat membantu menciptakan perekonomian yang inklusif dan adil di mana setiap orang mempunyai peluang untuk berkembang, apa pun latar belakangnya.

Berdasarkan dari data statistik pengguna media social di Indonesia tahun 2024, total pengguna aktif adalah 191 juta pengguna dengan 167 juta penggunanya merupakan pengguna aktif. Hal tersebut merupakan angka yang sangat tinggi dan meresahkan jika kebanyakan dari penggunanya tidak dibekalkan dengan ilmu literasi digital.

Dampak literasi digital dalam bidang ekonomi:

  1. Peningkatan Keterampilan Kerja

Literasi digital memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan modern. Karyawan yang lebih paham dalam penggunaan perangkat lunak dan platform digital dapat lebih cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesalahan. Sehingga dapat mempersiapkan individu untuk pasar kerja yang semakin bergantung pada teknologi dan meningkatkan daya saing mereka.

  1. Peluang Kewirausahaan

Literasi digital memungkinkan individu untuk memulai dan mengelola bisnis menggunakan platform digital. Hal ini menciptakan peluang baru untuk berinovasi, meningkatkan jangkauan pelanggan secara global, dan memungkinkan usaha kecil dan menengah bersaing dengan perusahaan besar.

  • Akses Informasi dan Sumber Daya

Literasi digital membantu individu dan bisnis mengakses informasi pasar, tren industri, dan data analitis. Akses ini memungkinkan masyarakat untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengembangkan strategi bisnis yang lebih efektif.

  1. Pengurangan Kesenjangan Ekonomi

Literasi digital memungkinkan kelompok marginal untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan melalui akses terhadap pendidikan dan pelatihan digital, masyarakat dari latar belakang yang kurang beruntung dapat meningkatkan keterampilan mereka dan berkontribusi terhadap perekonomian yang lebih inklusif dan adil.

Empati sosial adalah landasan utama penerapan kemampuan digital inklusif. Dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, program literasi digital yang berfokus pada ekonomi dapat membantu mengatasi kesenjangan dan memperkuat kohesi sosial. Misalnya, pelatihan dan pendidikan digital untuk komunitas terpencil atau rentan tidak hanya memberikan akses terhadap keterampilan baru namun juga memperkaya peluang bagi pembangunan ekonomi lokal. Dalam jangka panjang, literasi digital akan membangun perekonomian yang adil dan inklusif berdasarkan empati sosial.

Tidak hanya itu, literasi digital juga dapat memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha. Dalam sebuah jurnal, ditunjukkan bahwa peningkatan literasi digital dapat menciptakan usaha baru yang berpotensi menciptakan usaha baru dan membuka lapangan kerja dan mendukung perekonomian lokal. Dengan meningkatkan literasi digital, individu dapat merasa lebih percaya diri ketika memulai bisnis di dunia online yang kompetitif.

Pentingnya nilai empati dalam pembangunan ekonomi  berkelanjutan juga berhubungan karena dengan mengintegrasikan literasi digital dan empati sosial, kita dapat membangun model bisnis yang tidak hanya mengutamakan keuntungan, namun juga mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan perlunya membangun perekonomian inklusif yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam konteks pendidikan, penguatan literasi digital dapat mempersiapkan mahasiswa  menghadapi tantangan kewirausahaan di era digital. Pentingnya pendidikan dengan mengedepankan keterampilan digital dan kewirausahaan perlu dibudayakan sehingga siswa dapat berkontribusi pada perekonomian yang lebih inklusif dan mudah beradaptasi.

Kesimpulan

Mencapai perekonomian inklusif berdasarkan literasi digital dan empati sosial tidak hanya akan meningkatkan peluang bisnis tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sosial dan ekonomi seluruh masyarakat. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga membangun ketahanan masyarakat dan perekonomian berkelanjutan untuk generasi mendatang.

https://youtu.be/MSuawvB5aMY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun