Mohon tunggu...
Farros Asadudin Milzam
Farros Asadudin Milzam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknik Informatika 22 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kisah Wonosantri, Juara Lomba Kinerja Kelompok Tani Hutan dan Inspirasi UMKM

31 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 31 Desember 2024   14:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi sortasi ceri merah (Sumber : Instagram kopilemar)

Wonosantri, Inspirasi Pemberdayaan UMKM Berbasis Potensi Lokal dan Lingkungan di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Singosari, Malang

Pada tanggal 24 Desember 2024, tim KKM kami berkesempatan mengunjungi Wonosantri, sebuah perkumpulan berbasis di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Singosari, Kabupaten Malang. Kunjungan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang kiprah Wonosantri sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi. Di sana, kami bertemu dengan Bapak M. Ali Machrus, Sekretaris Umum Wonosantri, yang berbagi cerita tentang sejarah, visi, dan program-program yang telah dan sedang dijalankan.

Foto Bersama Sekertaris Umum Wonosantri (Sumber : Pribadi)
Foto Bersama Sekertaris Umum Wonosantri (Sumber : Pribadi)

Wonosantri berasal dari kata "Wono" yang berarti hutan, dan "Santri" yang menggambarkan individu dengan semangat belajar dan keikhlasan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Didirikan dengan legalitas formal sejak tahun 2020 melalui Keputusan Kementerian Hukum dan HAM RI, Wonosantri kini memiliki anggota aktif sebanyak 153 keluarga dengan luas lahan garapan mencapai 133 hektare. Fokus utamanya meliputi kegiatan pertanian, konservasi alam, edukasi, hingga pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

Motto mereka, "Ikhtiar sebagai Doa Lahiriyah dan Doa sebagai Ikhtiar Batiniah," menjadi landasan setiap langkah yang diambil. Wonosantri tidak hanya menjadi wadah untuk kolaborasi lokal tetapi juga membuka diri terhadap kemitraan dengan institusi nasional dan internasional untuk mendukung kemajuan komunitas.

Produk Kopi Wonosantri (Sumber : Pribadi)
Produk Kopi Wonosantri (Sumber : Pribadi)

Wonosantri menjalankan berbagai program inovatif yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah pengelolaan kopi, mulai dari budidaya, pascapanen, hingga pengolahan dan pemasaran. Produk unggulan mereka adalah Kopi Arabika Specialty dengan merek "Le Mar" (Lembah Arjuno), yang telah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Selain itu, mereka juga memproduksi kopi robusta dan arabika untuk pasar lokal.

Program "Edukopi" menjadi salah satu inisiatif unggulan Wonosantri. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang kopi dari hulu ke hilir, termasuk pelatihan, praktik, dan wisata edukasi. "Edukopi" telah menarik perhatian akademisi, mahasiswa magang, serta pelaku industri dari dalam dan luar negeri, termasuk negara seperti Jerman, Australia, dan Malaysia.

Selain itu, Wonosantri juga aktif dalam kegiatan konservasi lingkungan, seperti penanaman pohon untuk menjaga kelestarian alam di sekitar Desa Toyomarto. Kolaborasi dengan komunitas pemuda setempat, seperti PAC GP Ansor Singosari dan Remaja Masjid Jami' Toyomarto, turut memperkuat program-program lingkungan yang mereka jalankan.

Penghargaan yang diperoleh oleh Wonosantri (Sumber : Pribadi)
Penghargaan yang diperoleh oleh Wonosantri (Sumber : Pribadi)

Kunjungan kami mengungkap bagaimana Wonosantri menjadi penggerak utama dalam mengembangkan potensi lokal. Salah satu daya tarik utama adalah keberhasilan mereka mengintegrasikan pengelolaan sumber daya alam dengan pemberdayaan masyarakat. Program "Edukopi" misalnya, tidak hanya berfungsi sebagai media pembelajaran tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan komunitas melalui sektor pariwisata.

Namun, Wonosantri juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur untuk mendukung pengolahan kopi skala besar dan perlunya perluasan jaringan pemasaran. Kendati demikian, semangat kolaborasi mereka dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan lembaga akademik, menjadi kekuatan yang membantu mengatasi hambatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun