Komunikasi Persuasif 2024

Melalui pidato yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo di sidang bersama DPD-DPR pada tanggal 16 Agustus 2019 yang menyangkut tentang pemindahan ibu kota Indonesia ke IKN. Pidato dilakukan dengan cukup lancar dengan beberapa komponen komunikasi persuasif. Komunikasi perusasif merupakan komunikasi yang bertujuan untuk mengubah, memberikan dan mempengaruhi audiens sesuai dengan keinginan komunikator. Komunikasi persuasif yang baik merupakan komunikasi yang berjalan sesuai dengan tujuan awal komunikasi tersebut dilakukan atau dimulai oleh komunikator. Kalimat-kalimat yang mengajak, mempromosikan, dan memperlihatkan tujuan pidato dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo dapat dikatakan sebagai komunikasi persuasif yang baik, terutama komunikator mampu meyakinkan dan mengubah pemikiran mengenai pemindahan Ibu Kota Indonesia. Kelancaran pidato tersebut didukung melalui kalimat-kalimat:

• "Saya mengajak kita semuanya untuk optimis dan kerja keras dan saya lah yang memimpin lompatan kemajuan kita bersama" (Menit ke 5.34-5.45). Melalui kalimat tersebut terdapat kata ajakan seperti "mengajak", Hal tersebut termasuk kedalam salah satu kata persuasif yang efisien untuk digunakan oleh komunikator dalam menggerakkan atau merubah perilaku audiens.
• "Kita harus bisa ekspor aftur, kita juga ingin memproduksi aftur berbahan kelapa sawit, kita sudah membuka ruang pengembangan mobil listrik, tapi kita bisa lebih dari itu" (Menit ke 15.28-15.43). Kalimat tersebut masuk kedalam komunikasi persuasif karena komunikator memberikan pemahaman mengenai produksi aftur yang dilakukan oleh Indonesia dan kita bisa atau mampu melakukan tanpa bantuan orang lain. Hal ini mampu mengubah pemikiran seseorang bahwa Indonesia juga mampu memproduksi aftur tanpa harus mengimpor dinegara lain.
• "Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon Ridho Allah Swt, dengan meminta izin dengan bapak-ibu anggota dewan yang terhormat, kepada sesepuh dan tokoh negara di seluruh Indonesia. Dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan Ibu Kota negara kita ke pulau Kalimantan...  Ini demi mewujudkan pemerataan dan keadilan ekonomi, demi visi Indonesia maju" (Menit ke 29.45-30.45). Melalui kalimat tersebut, komunikator mampu memberikan alasan yang logis mengenai pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan, hal ini termasuk kedalam komunikasi persuasif.

Pidato yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo merupakan contoh komunikasi persuasif yang berhasil. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan kata yang mampu memberikan pemahaman baru bagi para audiens, menggerakkan keinginan para audiens untuk teryakinkan akan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke kalimantan, dan komunikator mampu mendapatkan reaksi berupa tepuk tangan serta dukungan yang banyak. Melalui pidato yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo di sidang bersama DPD-DPR pada tanggal 16 Agustus 2019, banyak para audiens yang didalam persidangan maupun diluar persidangan tergerak untuk menyukseskan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan yaitu IKN (Ibu Kota Nusantara). Hal ini juga dapat dilihat dari pengaruh pidati tersebut terhadap masa depan Indonesia, Pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan sudah dapat dirasakan hingga saat ini. Proses pemindahan dilancarkan pada bulan juli hingga november 2024 dengan memindahkan 3.246 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jakarta ke IKN. Hal ini merupakan tahapan pertama dalam pelancaran pemindahan Ibu Kota Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pidato yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo termasuk dalam komunikasi persuasif karena dapat memberikan efek kepada audiens sesuai dengan keinginan komunikator. Keinginan komunikator akan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan mulai terwujud secara bertahap dan berlanjut hingga saat ini.