Kunjungan luar negeri seorang presiden merupakan salah satu aspek penting dalam diplomasi suatu negara, dan hal ini juga berlaku bagi Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-8 pada 20 Oktober 2024. Dalam konteks ini, serangkaian kunjungan yang dilakukan oleh Prabowo ke berbagai negara mencerminkan strategi diplomasi Indonesia yang aktif dan dinamis. Kunjungan-kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga untuk mempromosikan kepentingan nasional Indonesia di kancah internasional, termasuk dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan isu-isu global.
Salah satu kunjungan penting yang dilakukan oleh Presiden Prabowo adalah ke Tiongkok pada November 2024. Dalam kunjungan ini, Indonesia dan Tiongkok menandatangani nota kesepahaman mengenai pembangunan maritim bersama di wilayah yang memiliki klaim tumpang tindih, khususnya di sekitar Kepulauan Natuna. Meskipun terdapat kritik terhadap kesepakatan ini, yang dianggap dapat memperkuat posisi Tiongkok dalam klaim Laut Cina Selatan, pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kesepakatan tersebut tidak mengubah kedaulatan Indonesia. Kunjungan ini menunjukkan upaya Prabowo untuk menjaga hubungan baik dengan Tiongkok, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam konteks ini, penting untuk dicatat bahwa hubungan yang baik dengan Tiongkok dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, terutama dalam hal investasi dan perdagangan.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Amerika Serikat juga menjadi sorotan penting. Meskipun sebelumnya dilarang memasuki negara tersebut, Prabowo diundang oleh Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan. Kunjungan ini menandai perbaikan hubungan antara Indonesia dan AS, serta membuka peluang bagi kerjasama pertahanan yang lebih erat. Dalam kunjungan ini, Prabowo berhasil meyakinkan Kongres AS untuk menyetujui penjualan pesawat tempur canggih F-15EX Eagle II ke Indonesia, yang merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemampuan militer Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berusaha untuk meningkatkan kapasitas pertahanannya di tengah dinamika keamanan regional yang semakin kompleks.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat kerjasama regional, Prabowo juga melakukan kunjungan ke beberapa negara ASEAN. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di bidang keamanan dan ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin di kawasan. Dalam pertemuan dengan pemimpin negara-negara ASEAN, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan bersama, seperti perubahan iklim, keamanan maritim, dan isu-isu sosial ekonomi. Dengan memperkuat kerjasama di tingkat regional, Indonesia berharap dapat menciptakan stabilitas dan kemakmuran yang lebih baik bagi seluruh negara anggota ASEAN.
Kunjungan ke negara-negara Timur Tengah juga menjadi bagian dari agenda diplomasi Prabowo. Dalam konteks konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut, Indonesia berusaha untuk memainkan peran sebagai mediator dan penyokong perdamaian. Prabowo mengungkapkan komitmennya untuk membantu menyelesaikan konflik di Gaza dan mengusulkan rencana perdamaian multi-poin yang mencakup kerjasama antara negara-negara Muslim. Kunjungan ini mencerminkan posisi Indonesia yang ingin berkontribusi dalam menciptakan stabilitas di kawasan yang sering dilanda konflik, serta menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam diplomasi internasional.
Selain aspek politik dan keamanan, kunjungan-kunjungan tersebut juga berfokus pada penguatan diplomasi ekonomi. Prabowo berupaya untuk menarik investasi asing dan memperluas pasar bagi produk Indonesia. Dalam pertemuan dengan pengusaha dan investor di luar negeri, Prabowo mempromosikan potensi ekonomi Indonesia dan mengajak mereka untuk berinvestasi di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pertanian, dan teknologi. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara. Dengan menarik investasi asing, Indonesia berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara mencerminkan pendekatan diplomasi yang proaktif dan strategis. Melalui kunjungan ini, Indonesia berusaha untuk memperkuat hubungan bilateral, meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, dan berkontribusi dalam menciptakan stabilitas global. Kunjungan-kunjungan tersebut juga menunjukkan komitmen Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kancah internasional, dengan fokus pada kepentingan nasional dan kerjasama yang saling menguntungkan. Diplomasi yang dijalankan oleh Prabowo diharapkan dapat membawa Indonesia menuju posisi yang lebih kuat dan berpengaruh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI