Mohon tunggu...
Farriel Arrianta
Farriel Arrianta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Malang

IT Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Etika dan Profesi : Profesionalisme dan Kode Etik, Fondasi Penting di Era Teknologi dan AI

7 November 2024   08:14 Diperbarui: 7 November 2024   08:17 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelanggaran : Social engineering terhadap karyawan Twitter untuk mengakses akun-akun high-profile

  • Dampak :
    - Kerugian finansial para korban
    - Menurunnya kepercayaan terhadap keamanan platform tersebut
    - Perubahan protokol keamanan internal dan pengetatan akses admin platform

    1. Uber Data Breach Cover-up (2016)
      Justice Gov: Uber Charges in Covering Data Breach

    • Pelanggaran : Menyembunyikan kebocoran data pengguna dan membayar hacker untuk tutup mulut

    • Dampak :
      - Denda $148 juta
      - Pergantian manajemen
      - Pengetatan regulasi keamanan data

    Oleh karena itu, untuk pengembangan profesi pada bidang IT kedepan, mungkin sebuah bidang yang bergerak dalam bidang IT juga dapat mempertimbangkan hal berikut untuk dapat memaksimalkan pengimplementasian profesionalisme dan pemaksimalan kode etik pada bidang IT, dan juga mempertahankan interest daripada stakeholders, yaitu : 

    1. Melakukan analisis dan pengelolaan stakeholder untuk memenuhi kebutuhan, kepentingan, dan dampak keputusan pada mereka. Hal ini dikarenakan bahwa melibatkan stakeholder dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan transparansi, kepercayaan, dan inklusivitas.

    2. Menggunakan kerangka kerja etis seperti utilitarianisme, deontologi, dan etika kebajikan untuk membantu menilai dampak keputusan secara menyeluruh.

    3. Berkomitmen terhadap transparansi dan kejujuran dalam menyampaikan proses dan alasan di balik keputusan-keputusan penting.

    4. Mengembangkan budaya organisasi yang menghargai integritas dan etika. 

    5. Menyediakan pelatihan etika secara berkelanjutan bagi karyawan, seperti melalui studi kasus, workshop, dan diskusi mengenai dilema etika akan dapat memperkuat kemampuan mereka dalam menghadapi situasi kompleks.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun