Mohon tunggu...
Farrel Rafdy
Farrel Rafdy Mohon Tunggu... Aktor - UIN SGD

Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Antara Pemakaian Baju Terbuka dan Terjadinya Pelecahan Seksual

27 Juni 2022   20:10 Diperbarui: 27 Juni 2022   20:21 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan pelecehan seksual yang terjadi di dunia maya biasa terjadi karena sang korban terlebih dahulu yang memancing menggunakan baju yang sangat terbuka dan melakukan goyangan yang sangat erotis, dari kejadian tersebut bisa dilihat bahwa baju yang terbuka bisa memancing seseorang untuk melakukan pelecehan seksual.

Kesimpulannya adalah baju yang digunakan oleh seseorang termasuk berpengaruh kepada terjadinya pelecehan seksual, karena seharusnya para korban setidaknya melakukan pencegahan. Tetapi kita juga tidak bisa menyalahkan korban. Pada dasarnya kedua belah pihak antara korban dan pelaku harus bisa sama sama menjaga agar tidak terjadi pelecehan seksual.

Mungkin pendapat saya disini agak berbeda dan mungkin bisa jadi tidak diterima oleh banyak orang, tapi menurut saya segala sesuatu terjadi karena sebab-akibat. Sesuai yang ada pada teori Ajaran kausalitas adalah ajaran tentang sebab akibat. Untuk delik materil permasalahan sebab akibat menjadi sangat penting. Teori ini diajukan oleh von Buri, bahwa musabab adaIah tiap-tiap syarat yang tidak dapat dihlangkan untuk timbulnya akibat. 

Teori ini juga dinamakannya teori ekuivalensi, yaitu tiap-tiap syarat adalah sama nilainya (equivalent), karena menurut von Buri tidak ada perbedaan antara syarat dengan musabab. 

Seperti Orang yang mengisi pelita dengan minyak, orang yang membuat korek api, orang yang menanam kapas untuk membuat sumbu pelita itu, semua adalah sama nilainya dengan yang menyalakan pelita, sebab sama-sama merupakan syarat atau musabab untuk nyalanya pelita tadi.

Orang yang menjual pisau, yang mengasahnya, adalah sama saja dalam menyebabkan matinya si A, seperti halnya si B yang menusuk si A tadi dengan pisau. Saya harap pendapat yang sudah saya tuangkan pada artikel ini dapat dimengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun