Mohon tunggu...
Farrel Hanan
Farrel Hanan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lembaga Pendidikan Perkembangan Diri

17 September 2024   17:47 Diperbarui: 17 September 2024   18:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canisius Wind Ensemble/dok. pri

Pendidikan adalah akar bagi para pemuda-pemuda yang akan memajukan segala hal di dunia. Kolese Kanisius menjadi salah satu wadah untuk itu. Kolese Kanisius telah dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan pemimpin-pemimpin yang melayani. Kolese Kanisius tidak hanya berfokus pada hal-hal akademik saja, tetapi juga pada hal-hal non akademik. Dengan ini, para Kanisian (sebutan bagi siswa yang bersekolah di Kolese Kanisius) tidak hanya mengembangkan akademik mereka, tetapi juga keahlian-keahlian mereka yang sangat berbeda dari satu dengan yang lain. Para Kanisian pun diharapkan dapat menyeimbangkan atau menyelaraskan kedua hal ini dengan melakukan yang terbaik untuk dapat menjalankan kegiatan akademik dan non akademik dengan baik. Inilah kelebihan Kolese Kanisius dari lembaga pendidikan yang lain.

Kolese Kanisius memiliki banyak sekali komunitas atau kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan seorang Kanisian. Menjalankan hidup tiga tahun di Kolese Kanisius dapat mengubah hidup seseorang. Kolese Kanisius memiliki kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang sangat unik. Para Kanisian tidak hanya belajar untuk mengerti bagaimana tradisi-tradisi atau kebiasaan sekolah, tetapi juga mengenai kedisiplinan, totalitas, solidaritas, dan bekerja sama. Tak hanya itu, para Kanisian juga belajar dasar-dasar untuk menjadi seorang pemimpin yang melayani. Dari kegiatan ini, para Kanisian dapat lebih mengenal satu sama lain dan menjadi satu angkatan yang lebih solider dan lebih kuat. 

Kanisian juga diberi kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka dalam menjadi seorang pemimpin. Mereka dapat mengikuti kegiatan bernama ALT (Advanced Leadership Training). Kegiatan ALT ini adalah kegiatan menyenangkan yang dapat diikuti oleh para Kanisian untuk melanjutkan dan mengembangkan apa yang telah mereka pelajari setelah MPLS. Kegiatan ini yang mengubah banyak sekali Kanisian untuk belajar bagaimana caranya untuk bertahan hidup dalam segala kesulitan yang dialami. Lalu, dapat mengikuti kaderisasi yang lebih berat untuk menjadi pengurus OSIS di Kolese Kanisius.

Kegiatan-kegiatan tersebut hampir tidak dimiliki di sekolah-sekolah lain. Kegiatan inilah yang menjadikan Kolese Kanisius sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengasah hal-hal akademik, tetapi juga hal-hal non akademik. Para Kanisian dapat dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang melayani, dapat bekerja dengan tenang untuk menyelesaikan masalah, mementingkan kebersamaan daripada kebutuhan sendiri, totalitas dalam segala hal, dan dapat menjadi pribadi yang mau berkomitmen.

Kolese Kanisius juga dipenuhi oleh banyak sekali komunitas dan ekstrakurikuler. Komunitas dan ekstrakurikuler yang ada berfokus di banyak sekali bidang seperti rohani, olahraga, musik, bela diri, dan masih banyak lagi. Semua komunitas ini ada untuk menjadi wadah bagi para Kanisian yang memiliki minat yang berbeda. Setiap Kanisian dapat belajar dan berkembang dari kelompok-kelompok ini.

Salah satu kelompok komunitas yang terkenal di Kolese Kanisius adalah komunitas yang memiliki ketertarikan dengan bermain musik. Salah satunya adalah komunitas yang berisi pemain-pemain musik alat musik tiup. Komunitas ini disebut juga dengan CWE (Canisius Wind Ensemble). Kanisian-Kanisian tertentu ini memiliki kesempatan untuk juga bisa belajar dengan bermusik. Mungkin terlihat hanya seperti kelompok musik biasa, tetapi mereka juga dapat mempelajari banyak hal. Waktu latihan yang ketat juga membutuhkan kedisiplinan. 

Waktu-waktu latihan CWE terkadang bersamaan dengan tugas-tugas dan penilaian-penilaian yang sangat banyak. Para pemain musik ini juga harus dapat mengatur waktunya agar dapat menjalankan keduanya dengan baik. Konsekuensi untuk masuk dalam CWE adalah harus juga memiliki komitmen yang baik untuk terus meluangkan waktunya untuk CWE. Meskipun seperti ini, terbukti bahwa akademik para pemain CWE masih cukup baik, masih banyak dari mereka yang terus mendapatkan apresiasi akademik setiap semesternya. Ini juga hal yang diharapkan dari Kolese Kanisius.

Selain kelompok-kelompok yang berfokus pada bermain dan mempelajari hal-hal berbau musik, Kolese Kanisius juga baik dalam menjalankan kehidupan rohaninya. Ajaran-ajaran Ignatius Loyola dalam Serikat Jesus juga menjadi dasar untuk teman-teman CCABC (Canisius College Altar Boys Community) dan CLC (Canisius Lector Community) menjalankan kegiatan mereka. CCABC dan CLC banyak membantu di misa-misa atau kegiatan-kegiatan kerohanian lainnya yang dijalankan di Kolese Kanisius. CCABC dan CLC juga menyiapkan kegiatan-kegiatan di masa Paskah dan masa Natal, termasuk mengadakan rekoleksi dengan menginap di area sekolah agar segala persiapannya dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

Kini, banyak sekali di antara para Kanisian yang sudah melewati pengalaman-pengalaman tersebut, bahkan kegiatan-kegiatannya agar segera selesai. Kolese Kanisius telah memberikan pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan. Para Kanisian tidak hanya mendapatkan ilmu-ilmu pengetahuan, tetapi juga belajar untuk menghadapi kehidupan setelah lulus dari Kolese Kanisius. Para Kanisian dapat belajar untuk menjadi pemimpin yang melayani menurut ajaran-ajaran Jesuit. Kolese Kanisius menjadi lembaga pendidikan yang berani berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Metodenya keras dan belum tentu dapat diikuti oleh semua orang, maka siswa-siswanya adalah siswa-siswa tertentu yang memang dianggap dapat dan mampu untuk melewati segala kesulitan dan tantangan-tantangan yang diberikan untuk perkembangan diri.

Kolese Kanisius memiliki masa depan yang sangat baik dan cerah. Para Kanisian yang selalu diajarkan dan mengerti bahwa KKBK (Keluarga Besar Kolese Kanisius) akan menjadi keluarga yang membantu satu sama lain sehingga akan selamanya membantu Kolese Kanisius. Banyak Kanisian yang lulus dari Kolese Kanisius juga dapat berdampak bagi lingkungannya sehingga memiliki kemampuan untuk terus membangun Kolese Kanisius. Oleh karena itu, bukan suatu hal tidak mungkin bila Kolese Kanisius akan terus berdiri dan kokoh. Kolese Kanisius akan abadi dalam waktu yang sangat lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun