Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya termasuk dalam hal kuliner, Yogyakarta contohnya. Siapa sih yang gatau Yogyakarta, salah satu ibukota dari provinsi di pulau Jawa yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY. Kota yang dimana bagi wisatawan local ataupun wisatawan mancanegara tau ada sebuah kawasan bernama Malioboro sebagai tempat iconic disana. Kawasan Malioboro terletak sangat strategis yaitu diantara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih. Malioboro selalu ramai akan banyaknya jajanan kuliner dan pedagang kaki lima khas Kota Jogja terutama di malam hari.
Gudeg menjadi kuliner khas Yogyakarta yang terkenal karena rasanya yang enak. Gudeg ini ternyata sudah cukup lama lo teman teman menjadi kuliner khas kota Yogyakarta, yakni sejak abad ke-18 muncul pertama kali. Asal kalian tahu, awalnya Gudeg hanya dapat disajikan pada acara-acara istimewa seperti pernikahan atau upacara keagamaan. Namun, seiring berjalannya waktu, Gudeg menjadi makanan yang populer dan dapat dinikmati oleh semua orang.
Ada salah satu tempat makan gudeg yang enak dan juga cukup terkenal bernama Gudeg Yu Djum. Gudeg Yu Djum Dagen, berada di daerah Malioboro yang beralamat Jl. Malioboro Jl. Dagen No.2C, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55271. Tidak heran cabang Dagen ini terkenal karena Kawasan Malioboro sendiri tidak pernah sepi wisatawan.
Perintis rumah makan ini adalah ibu Djuwariah yang biasa dipanggil Yu Djum. Bu Djuwariyah lahir dari keluarga yang terlebih dahulu memiliki bisnis kuliner khas Jogja yaitu Gudeg. Sejak remaja, beliau mempunyai cita-cita membangun sebuah rumah makan gudeg miliknya sendiri. Bu Djuwariah mulai merintis usahanya ini sejak tahun 1950. Diceritakan awal mula jualan gudeg yakni Yu Djum sendirian memikul dagangannya untuk berjualan di pinggir jalan daerah Widjilan. Seiring berjalannya waktu, usaha gudegnya ramai pembeli sehingga Yu Djum menyewa lapak kecil yang kemudian berdirilah warung makan cabang pertama Gudeg Yu Djum di daerah Widjilan pada tahun 1985.
Namun sayangnya, Yu Djum telah meninggal pada tanggal 14 November 2016 pada usia 87 tahun. Usaha rumah makan gudeg Yu Djum kemudian diurus dan diteruskan oleh anak cucu Yu Djum sendiri hingga memiliki banyak cabang seperti sekarang ini. Salah satu cucu Yu Djum bernama Remila Mursinta (Sinta) mengakui bahwa dimulai dari resep dan juga takaran takaran gudeg yang pas sudah dijelaskan oleh Yu Djum sendiri secara lisan sewaktu beliau masih hidup, agar kualitas tetap terjaga.
Gudeg Yu Djum Dagen buka mulai pukul 08.00 -- 22.00 WIB. Menu gudeg yang disajikan dengan lauk telur, dada, ati ampela, ayam suwir dan lainnya hanya dibanderol dengan harga Rp 7000 -- Rp 30.000. Dan untuk menu paket Gudeg dibanderol dengan harga sekitar Rp 55.000 -- Rp 250.000.
Tertarik untuk mencoba? pastikan Anda untuk mampir ke warung makan Gudeg Yu Djum Dagen saat berkunjung di Malioboro, Yogyakarta. Bagi Anda belum ada kesempatan mampir berkunjung langsung, Anda juga bisa memesan delivery. Warung makan Gudeg Yu Djum Dagen menyediakan layanan delivery dengan kemasan vacuum dan juga kemasan kaleng. Kemasan vacuum untuk  dikirim hanya mencakup seluruh kota di Indonesia sedangkan untuk kemasan kaleng dapat dikirim hingga ke seluruh dunia lo teman-teman. Tenang saja, kemasan kaleng ini tanpa pengawet sehingga bisa tahan hingga  18 bulan.
