Mohon tunggu...
Farrel Aribah Qatrunada
Farrel Aribah Qatrunada Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat membaca

Suka menulis hal-hal random semoga bermanfaat!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bonus Demografi Keuntungan atau Kerugian?

10 November 2023   14:42 Diperbarui: 10 November 2023   15:01 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikuti salah satu sosialisasi yang pernah diselenggarakan oleh Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta bersama mitra memberikan pengetahuan bagi saya selaku mahasiswa magang terkait Visi Indonesia Emas 2045. Pasalnya Bapak Ari Dwikora Tono, Ak, M.Ec. selaku inspektur utama BKKBN dan narasumber utama,  menyampaikan bahwa diperlukan berbagai upaya dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Sosialisasi yang diselenggarakan pada Selasa, 10 Oktober 2023 di Joglo Ndalijan Sleman tersebut merubah persepsi saya bahwa BKKBN juga turut berupaya dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. 

Upaya yang dilakukan BKKBN dalam perwujudan Visi Indonesia Emas 2045 adalah membangun keluarga yang berkualitas guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Sumber daya manusia yang berkualitas nantinya juga dapat berguna dalam menghadapi era bonus demografi. Lantas apa itu bonus demografi dan mengapa diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapinya. Terlebih lagi apakah ada hubungan bagi bonus demografi dengan perwujudan Visi Indonesia Emas 2045. 

Bonus demografi sendiri merupakan sebuah fenomena peradaban kependudukan suatu negara di mana terjadi ledakan jumlah usia produktif yang mana hal tersebut dapat dijadikan modal dasar dalam pembangunan. Singkatnya bonus demografi terjadi saat penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar jumlahnya dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Bonus demografi ini terjadi karena angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan angka kematian dalam suatu negara. 

Pada tahun 2030 - 2040 negara Indonesia akan menghadapi era bonus demografi, maka dari itu diperlukan penanganan yang baik supaya tidak menimbulkan kerugian besar bagi negara. Terlebih lagi dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 dimana pemerintah terus berupaya dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Pasalnya bonus demografi dengan perwujudan Visi Indonesia Emas 2045 memiliki hubungan yang erat. Hal tersebut dibuktikan dengan tahun yang berdekatan antara terjadinya era bonus demografi dengan impian Indonesia Emas. 

Menurut Bapak dr. Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN dalam sosialisasinya bahwa stunting merupakan ancaman serius bagi era bonus demografi di Indonesia. Pasalnya jika era bonus demografi ini gagal dimanfaatkan dengan baik akan menyebabkan bertambahnya ageing population namun tidak produktif, sakit-sakitan, dan relatif miskin. Presentase usia produktif dalam era bonus demografi ini dapat dimanfaatkan dengan baik jika sumber daya manusia dalam usia produktif yang dihasilkan berkualitas dan berdaya saing. Maka dari itu disampaikan juga oleh Bapak dr. Hasto Wardoyo bahwa BKKBN sebagai salah satu instansi yang ditunjuk oleh Presiden RI Joko Widodo untuk menjadi Ketua Percepatan Penurunan Stunting. 

BKKBN di berbagai perwakilan daerah provinsi terus berupaya menggalakkan program-program pencegahan stunting yang dapat dimulai sejak remaja. Bapak Ari Dwikora Tono, Ak, M.Ec. menyampaikan dalam sosialisasi yang diberikan bahwa saat remaja diperlukan pemberian pengetahuan kesehatan reproduksi, pemeriksaan sebelum menikah, dan pemberian gizi yang cukup terutama bagi remaja putri. Pencegahan stunting tidak cukup saat remaja, namun diperlukan gizi yang cukup bagi ibu hamil serta pemberian asi eksklusif selama 6 bulan bagi bayi. 

Berbagai upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi bonus demografi dapat menghasilkan berbagai keuntungan bagi negara. Pasalnya negara yang dapat menghadapi era bonus demografi dengan hadirnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dapat membuat negara tersebut sejahtera. Hingga pada akhirnya, negara Indonesia dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tersebut nantinya akan bisa mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun