Memiliki orang tua yang tidak pernah menuntut, selalu membebaskan segala keinginan anak, serta selalu mendukung apa pun yang anaknya lakukan adalah sebuah keberuntungan bagi seorang anak.Â
Namun, sayangnya tidak semua anak dapat memiliki orang tua yang seperti itu bahkan kerap kali ditemukan orang tua yang memperlakukan serta mendidik buah hatinya dengan cara yang salah. Dengan cara mendidik yang salah, nantinya akan menimbulkan trauma bahkan depresi pada seorang anak tersebut.Â
Sehingga secara tidak langsung didikan orang tua  sangat berdampak besar pada Inner Child seorang anak, yang nantinya akan berdampak pada kehidupan di masa dewasanya. Maka dari itu, sebagai orang tua harusnya bisa mendidik anaknya dengan cara yang benar.Â
Dewasa ini banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa dalam mendidik anak, mereka telah menempuh cara yang salah. Mereka para orang tua selalu merasa benar atas segala kesalahan yang mereka lakukan dalam mengasuh buah hatinya.Â
Hal tersebut bisa kita sebut sebagai toxic parents atau bisa disebut juga toxic parenting. Masih banyak di antara orang tua kita yang belum bisa memahami apa itu toxic parents, sehingga mereka tidak sadar atas yang mereka perbuat termasuk sebuah kesalahan dalam mendidik buah hati.Â
Lalu sebenarnya apa pengertian dari toxic parents itu, dikutip dari alodokter.com toxic parents adalah tipe orang tua yang mengatur anak sesuai dengan kemauannya tanpa menghargai perasaan dan pendapat sang anak.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai toxic parents, berikut ada beberapa tipe pola asuh yang biasa diterapkan orang tua pada umumnya bersumber dari channel Youtube bernama Analisa dan perspektif saya di antaranya adalah :Â
 1. Undemending but SupportiveÂ
Orang tua kerap kali memperbolehkan anaknya untuk melakukan apa pun, selalu membebaskan anaknya tanpa adanya larangan, serta tidak memberikan target di kehidupan sang anak.Â
Pola asuh seperti ini merupakan salah satu pola asuh yang termasuk toxic parenting, karena anak akan terjerumus atas kebebasan yang telah diberikan dari orang tuanya.Â
2. Demending but Not SupportiveÂ