Mohon tunggu...
Farrel Al Afiz
Farrel Al Afiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Andalas

cek gaess semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sejarah Falsafah Konflik sosial di minangkabau

29 Desember 2021   23:12 Diperbarui: 29 Desember 2021   23:15 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konflik di Minangkabau merupakan hal yang telah biasa terjadi di masyarakat Minangkabau, dapat dikatakan konflik di Minangkabau merupkan sebuah hal yang terjadi antar individu maupun kelompok yang dapat dijadikan sebagai sebuah sejarah. Konflik banyak terjadi dikarenakan adanya sebuah perselisihan dan perbedaan pendapat. Sikap dasar dari manusia tidak dapat menerima sebuah perbedaan dari suatu individu maupun kelompok maka dari itu terjadilah sebuah konflik di masyarakat. Konflik yang terjadi di masyarakat akan menjadi sebuah awalan bagi seseorang atau kelompok akan terus terjadi sebuah perlawanan. Konflik yang terjadi pada masa lampau akan dijadikan sebagai pemicu akan terjadinya sebuah trauma bagi masyarakat akan sebuah konflik. Apabila sebuah konflik terus terjadi dan tidak ada yang menjadi penyelesaian permasalahan, maka konflik tidak akan pernah ada ujungnya.

Minangkabau merupakan sebuah kawasan yang unik dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Dapat dilihat di minangkabau, islamisasi di Minangkabau merupakan sebuah hal yang unik. Awal mula terjadinya islamisasi di Minangkabau lebih kuat arahnya kepada budaya dibandingkan kea rah politik. Di Minangkabau politik bukanlah hal yang paling dipandang dibandingkan daerah lain. Di daerah Minangkabau menerapkan sebuah sistem matrilineal, dan sistem pembagian sebuah harta di minangkabau dapat dikelompokkan menjadi dua bagian diantaranya harta warisan rendah dan harta warisan tinggi. Namun, sistem matrilineal di minangkabau tidak diterapkan kepada kekuasaan yang sedang dipegang oleh petinggi di minangkabau. Keunikan adat minang dapat dikaitkan dengan agama islam. Secara konsep falsafah orang minang berpendapat bahwa agama merupakan hal yang konkret dan tidak dapat dibantah, dikarenakan di dalam agama islam menyelesaikan sebuah masalah tidak harus dengan kekerasan maupun konflik, melainkan dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan harmonis dengan menerapkan ajaran islam di masyarakat.

Dengan munculnya permasalahan agama di minangkabau, di masyarakat ulama bukanlah pembawa pengaruh terhadap sebuah permasalahan dikarenakan menurut masyarakat ulama tidak memiliki kewibawaan bahkan tidak dianggap mengikuti sebuah penyelesaian masalah. Terdapat sebuah Gerakan yang diciptakan oleh sekelompok Haji yang memiliki sebuah kesepakatan terhadap sebuah paham yang dimana apabila sebuah permasalahan terjadi jika tidak dapat diselsaikan dengan baik jika perlu menyelesaikan sebuah masalah dengan pertumpahan darah. Dikarenakan tindakan yang keras tersebut mendapat sebuah pertentangan dari petinggi minangkabau hingga terjadinya sebuah peperangan yang disebut sebagai perang padri. Menurut kaum padri umat islam di minangkabau merupakan sekelompok manusia yang menganut sebuah agama islam namun belum menerapkan apa benar berada didalam ajaran islam tersebut.

Dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi di minangkabau tentang ajaran agama islam pada awal abad 20 yang tidak terlepas dari konflik, namun permasalahan tersebut melibatkan beberapa ulama minangkabau dalam mewujudkan ajaran islam tersebut. Konflik tersebut terjadi dengan menerapkan sistem matrilineal yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam melainkan tarekat di minangkabau. Faktor yang mendorong terjadinya konflik yaitu terdapat sebuah doktrin dari masyarakat minangkabau yang bersifat selalu bertentangan dengan hal yang dibicarakan terhadap sesama anggota bermasyarakat, dan hal yang disebabkan oleh pepatah kuno yang membawa sebuah cerita lama yang dapat menerapkan nilai – nilai tradisi lama terhadap sebuah perubahan. Hal lain yang menyebabkan konflik diantara lain yaitu kecemburuan masyarakat yang terjadi dikarenakan rantau dan darek yang akan menimbulkan sebuah konflik dan akan berujung kepada peperangan. Dalam pandangan agama dapat dikelompokkan menjadi sebuah konflik yang mana sebuah perbedaan terhadap pandangan beragama mengenai sebuah unsur politik maupun budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun