Mohon tunggu...
Shaffa Zammara
Shaffa Zammara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

POTKOBU (Pot Komunal Bumbu) sebagai Solusi Bercocok Tanam di Lahan Sempit dan Peningkatan Produktivitas Masyarakat

1 Agustus 2022   10:19 Diperbarui: 1 Agustus 2022   10:22 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 6 Juli 2022 kelompok KKN-T IPB Mekarjaya, Depok telah melaksanakan program pertamanya yaitu POTKOBU. POTKOBU diperkenalkan kepada masyarakat sebagai solusi lahan bercocok tanam yang sempit di daerah kelurahan Mekarjaya, Depok. 

Mengingat padatnya penduduk dan rumah membuat lahan bercocok tanam berkurang. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan ibu-ibu di RW 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok di halaman SDN 02 Sukmajaya.

Sumali Sadam selaku Ketua RW 21 menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. "Kami berterimakasih kepada mahasiswa mahasiswi IPB yang telah memberi tahu cara bercocok tanam dan perawatan yang baik untuk tanaman produksi" tambahnya. 

Kegiatan yang diikuti oleh 25 orang perwakilan dari setiap RT di RW 21 berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00. Kegiatan meliputi penanaman tanaman cabai dan sawi dari benih yang diberikan oleh pihak kampus kepada kelompok KKN-T yang melaksanakan. "Benih dibagi ke dalam ziplock lalu dibagikan kepada masyarakat. Pada ziplock akan diberi label terkait benih apa itu" ujar Dyah, salah satu mahasiswa di kelompok KKN-T tersebut. 

Ziplock yang berisi benih akan di bagikan ke masyarakat untuk ditanam bersama saat itu juga. "Masyarakat dibagikan polybag dan dibagi ke beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 orang. Mereka akan mengisi polybag dengan sekam yang telah diberi pupuk, lalu menanam benih di media tersebut" Ujar Farras selaku koordinator desa kelompok KKN-T Mekarjaya.

Setelah menanam, tanaman benih itu akan dirawat oleh mahasiswa Kelompok KKN-T Mekarjaya hingga 2 minggu untuk kemudian akan diserahkan kepada masyarakat setelah pohon tumbuh. "Hal ini dilakukan agar kami dapat memantau pertumbuhan pohon terlebih dahulu dan memastikan pohon dapat tumbuh baik saat dibagikan ke masyarakat" ujar Sarah salah satu anggota Kelompok KKN-T Mekarjaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun