Kemajuan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan ini dapat memudahkan pekerjaan sehari-hari.
Salah satu perkembangan yang paling signifikan dan sedang ramai saat ini adalah chatbot ChatGPT. AI ini telah mampu melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, bahkan dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Namun di sisi lain, AI ternyata dapat mengancam sejumlah pekerjaan manusia.
Dilansir dari Katadata (04/05), berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) tentang 'Future of Jobs' yang diterbitkan pada tahun 2020 disebutkan, dunia kerja akan mengalami perubahan besar hanya dalam kurun beberapa tahun mendatang. Sekitar 23% pekerjaan terdisrupsi oleh adanya perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) yang akan memainkan peran kunci.
Kehadiran teknologi AI telah mengarah pada otomatisasi proses yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga kerja manusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang nasib tenaga kerja di masa depan.
Menurut WEF, beberapa pekerjaan yang mungkin akan hilang atau mengalami pengurangan signifikan akibat perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi lainnya dalam 5 tahun ke depan antara lain:
- Teller bank dan pegawai sejenis
- Petugas layanan pos
- Kasir dan petugas tiket
- Data entri petugas
- Sekretaris
- Petugas perekaman dan penyimpanan persediaan bahan baku
- Petugas akuntansi, pembukuan, dan penggajian
- Legislator atau anggota dewan
- Petugas statistik, keuangan, dan asuransi
- Petugas penjualan langsung, secara door-to-door atau di jalanan
Dilansir dari Kompas (07/05), di antara pekerjaan tersebut, jumlah petugas entri data, akuntan, dan sekretaris akan mengalami penurunan yang paling besar. Selain itu, satpam, tukang bangunan, dan pembantu rumah tangga juga diprediksi akan semakin berkurang.
Agar Tidak Kalah Saing dengan AI, Ini yang Bisa Mahasiswa Lakukan
Sebagai seorang mahasiswa, ini adalah saat yang penting untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini. WEF menyatakan pentingnya re-skilling (pengubahan keterampilan) dan upskilling (peningkatan keterampilan) tenaga kerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh AI.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi perubahan pekerjaan yang mungkin akan terjadi akibat kemajuan teknologi dan adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam beberapa tahun mendatang, antara lain:
- Kembangkan keterampilan unik yang sulit digantikan oleh AI.
- Pahami perkembangan teknologi AI.
- Bangun jaringan profesional yang luas.
- Budayakan sikap belajar sepanjang hayat.
- Fokus pada pekerjaan kreatif dan strategis.
- Persiapkan diri untuk pekerjaan terkait AI.
- Kembangkan keahlian yang melengkapi AI.
Penting untuk diingat bahwa AI tidak secara otomatis menggantikan semua pekerjaan manusia. Banyak tugas yang melibatkan interaksi sosial, kreativitas, penyelesaian masalah kompleks, dan keterampilan emosional tetap menjadi domain manusia.
