Mohon tunggu...
Farras Fadhlurrohman
Farras Fadhlurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Jadilah seperti pohon yang tumbuh dan berbuah lebat. Dilempar dengan batu, tetapi membalasnya dengan buah". (Abu Bakar As-Siddiq).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Program Majelis Taklim Al-Hijrah Desa Senuro Barat

8 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:07 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pendukung program, majelis taklim al-hijrah memiliki 3 pendidik, yang pertama yaitu Ustadz Mustofa dari lulusan S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir  yang juga selaku pengurus utama majelis taklim al-hijrah, lalu ada Nashrun Aziz lulusan S1 Ilmu Tarbiyah Pendidikan Agama Islam, dan juga ada Pebriansyah  dari lulusan S1 Bahasa Inggris yang juga menjadi guru di madrasah. Ketiga pendidik tersebut memang mengerti dan paham tentang tahsin dan tajwid Al-Qur’an, sehingga proses pembelajaran di majelis taklim al-hijrah dapat berjalan dengan lancar. 

Saat ini kegiatan majelis taklim al-hijrah dilaksanakan setiap hari rabu malam kamis di rumah Ustadz Mustofa desa Senuro Barat.

Dokpri
Dokpri

Para peserta didik di majelis taklim al-hijrah ada cukup banyak sekitar 30 orang yang merupakan masyarakat umum terkhusus laki-laki tanpa batasan umur tertentu. 

Metode belajar yang digunakan pada majelis taklim al-hijrah adalah metode belajar talaqqi. Metode talaqqi adalah belajar secara langsung berhadapan dengan pengajar, atau belajar dengan memperhatikan gerak bibir pengajar untuk mendapatkan pengucapan makhrojul huruf dengan benar dari pengajar. 

Masyarakat akan dibimbing untuk belajar mengenal huruf hijaiyah yang dimulai dari iqra’ terlebih dahulu, jika dirasa masyarakat sudah lancar dalam membaca iqra’ maka masyarakat akan dituntun untuk belajar membaca Al-Qur’an dan menerapkan apa saja yang sudah dipelajari saat masih iqra’, mulai dari membaca huruf hijaiyah yang benar, hingga hukum tajwid yang akan ditemui dalam Al-Qur’an.

Dengan adanya majelis taklim al-hijrah ini, diharapkan dapat menjadi sebuah kegiatan yang mampu memberantas buta huruf Al-Qur’an dan dapat mengurangi angka kenakalan remaja di kalangan masyarakat desa Senuro, sehingga nilai-nilai spiritualitas tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun