Mohon tunggu...
Farraquena ChandraDwirizkalia
Farraquena ChandraDwirizkalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Trisakti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sikap yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin yang Baik

11 Juli 2021   13:21 Diperbarui: 11 Juli 2021   13:27 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang pemimpin merupakan sebuah posisi yang sangat diinginkan oleh banyak orang. Disamping gaji yang diperoleh, menjadi pemimpin pun dianggap memiliki otoritas penuh terhadap bawahannya.  Akan tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik bukan tentang uang atau otoritas, melainkan karakter ketika harus mengayomi orang banyak. Perlu diingat juga, bahwa pemimpin yang baik bukan pemimpin yang tidak pernah salah, tetapi pemimpin yang selalu mau belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Ada banyak upaya untuk menjadi pemimpin yang baik yaitu :

1. Jujur dan bisa di percaya

Pertama, kita harus bisa bersikap jujur dalam memimpin karena kejujuran akan membuat rekan kerja kita semakin mempercayai kita. Jika mereka tidak mempercayai kita bagaimana kita dapat memimpin dan mengarahkan mereka. Maka dari itu janganlah berniat untuk curang, berbohong dan memanfaatkan status pemimpin demi keuntungan kita sendiri.

2. Bijaksana dalam mengambil keputusan 

Pengambilan keputusan berada ditangan seorang pemimpin. Bukan hal yang mudah utnuk bisa memilih keputusan yang tepat untuk masa depan, namun kita bisa bersikap bijaksana dengan mementingkan kepentingan sendiri atau beberapa orang saja, tetapi berfokus pada kebijakan perusahaan. Meskipun keputusan kita tidak bisa menyenangkan banyak pihak, kita perlu memberukan alasan yang bijak terhadap keputusan yang sudah diambil.

3. Jadilah teman bagi mereka

Kebanyakan karyawan merasa tidak dekat dengan pemimpin mereka, karyawan cenderung merasa camggung dan takut untuk bersenda gurau dengan atasan mereka. Sangat jarang sekali kita temukan pemimpin yang sangat dekat dan akrab dengan karyawan mereka. Meskipun begitu, ini tidak berarti karyawan terjalin dengan sangat baik. Sehingga saat seorang pemimpin memberikan umpan balik kepada karyawannya ini seperti seorang kakak yang memberi nasihat kepada adiknya, utnuk kebaikan sang adik. Bukan seperti memerintah dan memaksa dalam konteks negatif. Ada saatnya dimana seorang pemimpin harus bersikap tegas, serius dan ada waktu dimana mereka bisa bersikap santai seperti hubungan teman ke teman lainnya.

4. Hindari Bahasa Vulgar atau Merendahkan

Bahasa yang keras dan vulgar tidak akan membuat karyawan dan tim bahagia segala perintah dan masuka yang dipeuntukkan kepada mereka. Sayangnya, kebanyakan pemimpin dizaman sekarang kerap menggunakan kata-kata yang tidak pantas dan nada yang tinggi. Percayalah, ini hanya membuat hubungan pemimpin dan karyawan semakin renggang, Tidak hanya itu, mereka bisa kehilangan rasa hormat dengan tipe pemimpin seperti ini.

5. Mau Mendengarkan Masukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun