Mohon tunggu...
Farra Ahmada
Farra Ahmada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman Sayur dan Buah

27 September 2022   07:58 Diperbarui: 27 September 2022   08:26 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayur merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A). 

Semakin tua warna hijaunya, maka semakin banyak kandungan karotennya. Salah satu sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah sawi hijau (Brassica Juncea L). Sawi hijau, dapat dikategorikan kedalam sayuran daun. Sawi, memiliki nilai ekonomis tinggi setelah kubis dan brokoli. Selain itu, tanaman ini juga mengandung mineral, vitamin, protein dan kalori. Oleh karena itu tanaman ini menjadi komoditas sayuran yang cukup populer di Indonesia (Rukmana, 1994)

Rendahnya tingkat konsumsi tersebut selain karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengomsumsi buah dan sayur juga berkaitan erat dengan minimnya tingkat produksi pangan yang dialami oleh petani Indonesia terutama sayuran dan buah. 

Hal tersebut disebabkan beberapa alasan, seperti penerapan teknologi budidaya yang masih sederhana, ataupun karena lahan untuk bercocok tanam semakin berkurang.

Kebutuhan sayuran yang terus meningkat berbanding lurus dengan nilai ekonomisnya yang semakin tinggi. Namun, kenaikan ini tidak diimbangi dengan pertambahan luas lahan yang digunakan untuk penanaman sayuran. Hal ini menjadi kendala. 

Mengatasi hal tersebut ditempuh berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman, dengan harapan dari lahan yang sempit dapat dihasilkan produksi yang tinggi. terutama di wilayah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan kosong.

Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penanaman yang dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi mampu memproduksi sayuran yang sehat berkualitas. Salah satunya dengan sistem hidroponik, baik tanpa atau dengan rumah kaca (green house).

Media tanam merupakan salah satu unsur yang paling berperan dalam pertumbuhan tanaman, selain sebagai penopang akar tanaman, ketersediaan unsur hara yang terdapat dalam media tanam sangat dibutuhkan. Dalam budidaya tanaman terutama sayuran media tanaman merupakan faktor penentu berhasil tidaknya suatu budidaya. Selain itu media tanaman juga ikut menentukan kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan.

Media tanam yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman hidroponik banyak jenisnya. Syarat media tanam hidroponik yaitu dapat dijadikan tempat berpijak tanaman, mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, mempunyai drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban disekitar akar tanaman, dan tidak mudah lapuk (Agoes, 1994).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun