Mohon tunggu...
Farotul Jannah SPd
Farotul Jannah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media SAC dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Kurikulum Merdeka

19 Oktober 2023   05:23 Diperbarui: 25 Oktober 2023   19:02 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif pendidikan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada sekolah dan pendidik dalam merancang dan mengelola kurikulum sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi peserta didik. Konsep Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memacu kreativitas dan inovasi pendidik dalam menyesuaikan kurikulum dengan kondisi lokal dan kebutuhan peserta didik.

Dengan memberikan kewenangan lebih kepada sekolah dan pendidik, diharapkan pendidikan dapat lebih relevan, efektif, dan sesuai dengan tuntutan zaman. Tujuan utama dari Kurikulum Merdeka adalah meningkatkan kualitas pendidikan, memfasilitasi peningkatan kompetensi peserta didik, dan mengembangkan karakter serta potensi individual mereka.

Kurikulum Muatan Lokal

Dalam kurikulum merdeka, Muatan lokal merupakan program pendidikan bentuk mata pelajaran yang materi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya, serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta didik. Bahasa  daerah  dapat mengarahkan siswa agar berkembang dalam lingkungan lokalnya, sehingga dapat membangun dan memperkuat karakter bangsa. Oleh karena itu pembelajaran muatan lokal di daerah jawa dibutuhkan dan wajib dipelajari oleh peserta didik.

Mata pelajaran mulok  diwajibkan dalam kurikulum sekolah tingkat dasar, menengah, dan atas. Kurikulum muatan lokal adalah sebuah kurikulum yang berisikan jenis mata pelajaran yang disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan serta kondisi lingkungan sekitar sekolah ataupun di daerah di mana sekolah itu berada maka akan terdapat perbedaan pada tiap daerah terkait dengan isi dan organisasi dari kurikulum ini.

Pembelajaran Bahasa Jawa

Pada pembelajaran Bahasa Jawa, selain  tentang unggah ungguh Bahasa Jawa, Aksara Jawa menjadi salah satu materi dalam pembelajaran Bahasa Jawa.  Sebagai guru bahasa jawa paling tidak membiasakan siswa agar melestarikan budayanya,  baik berbicara maupun menulis. Salah satu yang perlu dilestarikan dalam pelajaran basa jawa yaitu menulis aksara jawa. Keterampilan menulis adalah jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. 

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Aksara Jawa dipakai dalam berbagai   teks   berbahasa   Jawa   dan beberapa    bahasa    lain    di    sekitar wilayah penuturannya.  Pada  aksara  Jawa  hanacaraka baku  terdapat  20  huruf  dasar  (aksara legena),     yang     bisa   diurutkan menjadi suatu "cerita pendek", (Darusupraptra, 2002).

Berdasarkan analisis, masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran bahasa jawa ini dikarenakan adanya (1) malas  (2) sulit (3) kurang perhatian dan membosankan. Sudah dilakukan berbagai strategi mulai mengajak siswa secara persuasif, menjelaskan bahwa aksara jawa adalah budaya jawa yang perlu dilestarikan oleh generasi jawa saat ini. Mungkin dianggap tidak penting. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Jawa terutama aksara Jawa diperlukan inovasi berupa penggunaan alat peraga atau media dalam bentuk permainan untuk memotivasi.

Dengan menggunakan strategi yang dianggap mampu menarik minat dan meningkatkan motivasi siswa terhadap keterampilan menulis aksara jawa telah dilakukan, namun belum memberikan hasil yang maksimal. Namun ada solusi yang di anggap paling tepat untuk meningkatkan motivasi dan menarik minat siswa terhadap menulis aksara jawa yaitu dengan Media Pembelajaran yang menarik.

Media SAC (Smart Apps Creator)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun