Mohon tunggu...
Farobi Fatkhurridho
Farobi Fatkhurridho Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bekas mahasiswa sastra yang malas cari kerja

Sudah saya bilang, saya bekas mahasiswa sastra yang malas cari kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Basi! Mas Tur Siii...

28 Februari 2019   06:59 Diperbarui: 28 Februari 2019   08:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            " Tapi mereka tidak bisa menakut-nakuti preman dengan otak mereka "

            " memangnya badan atletis membuat preman takut ?? "

            " Setidaknya mengurangi potensi timbulnya intimidasi "

            " Ouw "

Cerita di bawah hanya ada antara dimensi mas Tur dan bualan.

Barangkali aku harus merevisi kinerja malaikat akhir-akhir ini karena catatan perbuatan burukku begitu kosong mlompong, aku sudah berbuat jahat mulai dari pikiran. Tolong dicatat dengan baik. Aku sudah melukai banyak orang dari dalam pikiranku, tolong dicatat dengan cermat dan teliti. Aku bisa menceritakan dengan detail. Atau harus aku saja yang mencatatkannya, tapi sepertinya model tulisan tangan kita berbeda. Ya sudah lah.

Tadi malam aku berbincang dengan seorang yang baru kukenal saat kami sedang duduk mengantri di sebuah barber yang cukup terkenal di pusat kota, aku mendapat nomor antrian 27 sementara dia nomor 30. Pakaiannya terkesan sangat rapih dan sederhana, menarik sekali tentang apa yang ia bicarakan selama beberapa menit kami berbincang sembari menunggu gunting sisir dan mesin unduk merampas hak tumbuh rambut kami.

Katanya ia adalah seseorang yang menerapkan gaya hidup minimalis dalam kesehariannya. Ia mengenakan, membawa, menyimpan semua hal yang menurutnya memiliki tingkat urgensi dan prioritas serta fungsi yang benar-benar ia butuhkan. Katanya ia mulai dari membuang barang-barang seperti furniture, meja dan kursi di rumahnya yang lama tidak ia duduki. Lalu ke pakaian, gaya berbusana bahkan sampai isi telefon genggam.

"Saya ingin lebih namaste menjalani hidup ini" katanya.

Segala sesuatu yang tidak memiliki tingkat urgensi dan fungional tertentu yang tidak di gunakan atau tidak tersentuh selama lebih dari 3 bulan maka ia akan merelakannya, membuangnya entah kemana sekalipun hal tersebut cukup sentimentil dalam hidupnya. Kebanyakan orang memiliki barang menumpuk dalam ruangannya karena mereka menganggap barang-barang tersebut terlampau sentimentil untuk kehidupannya meskipun sama sekali tidak fungsional.

"Lalu anda sudah tidak peduli dengan kenangan ?" Tanyaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun