Belakangan ini Dunia sepakbola Indonesia di hebohkan dengan  viralnya sebuah foto di media social  yang menggambarkan aktivitas seorang pemain  Timnas  yang sedang  memasak mie instan  di dalam kamar saat  pemusatan  latihan  Timnas di Antalya Turki, selasa ( 26/12/2023 ). Pemain tersebut diduga winger bayangkara FC Witan Sulaiman dan diunggah di akun Marcelinoferdinan10 yang tak lain akun dari Marcelino Ferdinan. Sontak foto tersebut membuat heboh dunia maya,  banyak netizen yang menyoroti ulah kedua pemain tersebut. Begitu pula pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ( STY )  murka kepada Marcelino Ferdinand dan Witan sulaiman  yang mengkonsumsi mie Instan  saat pemusatan latihan  ( TC ) di turki.
Mengapa STY dan Netizen Murka? Penyebabnya tidak lain adalah,  pola makan yang salah dari pesepak bola akan mempengaruhi performa pemain diatas lapangan,  padahal Timnas Indonesia sedang bersiap sangat serius untuk  menghadapi Piala asia 2024 yang akan berlangsung pada bulan januari ini di Qatar. Lalu mengapa para pemain dilarang makan mie Instan? Jawabannya Mie instan umumnya penuh dengan kalori, lemak jenuh, dan sodium yang berlebihan. Kandungan bahan kimia berbahaya seperti pengawet, pewarna, dan pengembang juga dapat menyebabkan penyakit serius. Lima pak mie instan setara dengan kalori satu porsi nasi, yang seharusnya menjadi makanan pokok bagi seorang pesepakbola. Oleh sebab itu, pesepak bola harus mempertimbangkan efek kesehatan yang merugikan dari mie instan sebagai konsekuensi konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi yang berlebihan dari mie instan juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental seorang pesepak bola, memengaruhi kemampuan kognitif seperti konsentrasi dan daya tahan mental. Kandungan gula dan lemak yang berlebihan dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko obesitas dan tuberculosis. Padahal, kebutuhan nutrisi seorang pesepak bola meliputi karbohidrat dan protein, serta vitamin dan mineral yang mendukung pertumbuhan otot dan perkembangan sel-sel tubuh. Menilik pengaruh negative Mie Instan terhadap seorang pesepak bola  wajar Marcelino dan Witan kena " semprot " coach Shin Tae Yong.
Sebenarnya cerita tentang pelanggaran pola makan tidak hanya menimpa pemain Timnas saja. Banyak pemain sepak bola professional yang disangsi klubnya karena pola makan yang kurang sehat. Â Salah satu pemain yang pernah terkena sanksi karena pola makan yang buruk adalah pemain profesional asal Inggris, Wayne Rooney. Pada tahun 2010, Rooney didiskualifikasi dari skuad tim nasional Inggris untuk pertandingan kualifikasi Piala Eropa karena ia terlihat sedang makan hamburger di luar waktu makan yang ditentukan oleh tim pelatih. Rooney kemudian meminta maaf atas tindakannya dan kembali menjadi bagian dari tim nasional Inggris setelahnya.
Selain itu, pada tahun 2011, striker Arsenal, Nicklas Bendtner didiskualifikasi dari skuad Denmark selama 1 pertandingan setelah ia memamerkan celana dalam bertuliskan merek perusahaan ponsel selama pertandingan dan mungkin secara tidak langsung mengabaikan kebijakan diet tim. Sebelumnya, Bendtner juga dikritik secara publik oleh pelatih Arsenal, Arsene Wenger karena pola makan dan tingkat kebugarannya yang buruk.
Kasus lain terjadi pada tahun 2013, ketika pemain Bayern Munchen, Franck Ribery dan Arjen Robben dilarang makan pasta setelah mereka ditemukan mengonsumsi pasta dalam jumlah yang tidak diperbolehkan. Tim pelatih Bayern Munchen mengharapkan para pemain untuk memperbaiki diet mereka dan membatasi asupan makanan seperti pizza dan pasta yang tinggi karbohidrat serta lemak.
Sejumlah sanksi serupa juga diterapkan pada pemain sepak bola lainnya yang tidak patuh pada peraturan diet tim. Seperti yang kita ketahui, diet seorang pesepakbola sangat penting dalam mencapai performa terbaik di atas lapangan. Asupan makanan seimbang dan nutrisi yang tepat menjadi kebutuhan penting dalam mempertahankan kebugaran dan kesehatan, serta melawan cedera yang mungkin terjadi.
Beberapa contoh kasus  diatas menyiratkan,  penting nya menjaga pola makan bagi pesepakbola  demi meraih prestasi yang diinginkan. Seperti diketahui Prestasi optimal dalam olahraga sepakbola membutuhkan dedikasi, latihan yang ketat, dan penyesuaian nutrisi yang tepat. Pesepak bola profesional terkenal vokal soal pentingnya menjaga asupan makanan dan dalam prosesnya, memilih makanan yang diperlukan untuk mendukung tubuh dan berkontribusi pada kemampuan olahraga mereka.
Terkait hal diatas Penting bagi pemain sepak bola untuk memahami akan pentingnya pola makan yang sehat dan tepat sasaran, jangan sampai terbuai dengan asupan makanan yang kurang sehat dan mengabaikan kebijakan diet tim yang telah ditetapkan. Meskipun hanya sedikit perubahan dalam pola makan, hal ini bisa berdampak besar terhadap performa pemain di lapangan. Harga dari kesuksesan di atas lapangan adalah kedisiplinan dan kontrol terhadap kebiasaan sehari-hari oleh pesepakbola, termasuk pengaturan diet yang baik dan teratur. Moga-moga kasus yang menimpa marcelino dan witan dapat menjadi contoh bagi pesepak bola lain kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H