Beberapa negara dan komunitas sudah mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini. Program insentif, penelitian dan pengembangan, serta pelibatan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan dalam menerapkan pemanfaatan jerami padi sebagai solusi inovatif.
Agar pemanfaatan jerami padi sebagai solusi inovatif dapat mencapai potensi penuhnya, langkah-langkah lebih lanjut perlu diambil. Berikut beberapa hal yang dapat ditempuh untuk memperkuat keberlanjutan lingkungan.Â
Pertama, mengolah Jerami padi menjadi pupuk kompos. Pemanfaatan Jerami padi sebagai pupuk organic ini bisa menekan biaya pupuk kimia karena Jerami mengandung banyak pupuk organic yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman.Â
Seperti halnya membuat kompos dengan bahan organik lain, dalam pembuatan kompos dengan media jerami juga memerlukan mikroorganisme dekomposer untuk mempercepat proses fermentasi. Dengan menggunakan dekomposer hanya butuh waktu 15 sampai 20 hari untuk membuat kompos yang siap dipakai dan langsung bisa diaplikasikan ke sawah lagi.
Selain itu, jerami padi dapat menekan akan serangan hama dan penyakit, karena didalam jerami mengandung unsur kalium, yang dapat membantu akan penguat dan pengeras bagian tanaman.Â
Dengan demikian, ketahanan tanaman akan menjadi lebih kuat. Pembenaman jerami ke dalam lapisan. Olah tanah sawah akan mendorong kegiatan bakteri pengikat Nitrogen di Tanah.
Kedua, mengolah Jerami padi sebagai pakan ternak. Jerami dapat dijadikan sumber serat pangan bagi hewan ternak. Jerami memiliki nilai nutrisi dan energi yang lebih rendah, dari jerami hijau, tetapi dengan keberadaan bakteri simbiotik yang mencerna serat di dalam perut hewan ternak, panas dihasilkan dan dapat digunakan untuk mengatur temperatur tubuh hewan. Pemanfaatan Jerami sebagai pakan ternak dalam bentuk Silase, amoniasi dan Hay.
Ketiga, memanfaatkan Jerami padi untuk kegiatan pertanian lain, seperti memanfaatkan Jerami sebagai media tumbuh. Jerami dapat digunakan sebagai media tumbuh jamur, media tanam pada rumah tanaman, dan mulsa. Jerami padi yang dibenamkan ke dalam tanah dapat menambah kadar fosfor tanah sebesar 10 kg per hektare per tahun. Jerami padi juga dapat memberikan nutrisi kalium karena jerami padi mengandung kalium sebesar 1.1-3.7%.[
Terkait dengan hal diatas, Pemanfaatan jerami padi sebagai solusi inovatif untuk mengurangi emisi karbon bukan hanya langkah positif untuk melindungi lingkungan, tetapi juga peluang untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Â
Dengan perhatian yang tepat dan komitmen bersama, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Melibatkan semua pemangku kepentingan dalam perjalanan ini adalah kunci keberhasilan, memastikan bahwa kita meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya