Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Nature

Inovasi dalam Pengendalian Hama Walang Sangit: Menjaga Keberlanjutan Padi Sawah

11 Agustus 2023   09:50 Diperbarui: 11 Agustus 2023   09:54 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Sumber  Gambar : Sampul Pertanian

Pengendalian hama merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga keberlanjutan pertanian padi sawah. Salah satu hama yang sering kali menjadi perhatian petani adalah walang sangit. Walang sangit (Nilaparvata lugens) adalah serangga pemakan tanaman padi yang dapat menyebabkan kerugian besar pada hasil panen. Walang sangit ini merupakan serangga  yang berbau Khas, menyengat, karena baunya ini  maka disebut walang sangit. Walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara  menghisap cairan tangkai bunga  serta bulir padi pada fase pengisian butir  dan pemasakan bulir sehingga pengisian bulir padi tidak sempurna bahkan seringkali menyebabkan  bulir  padi hampa.

Hama walang sangit  dianggap hama penting yang berbahaya karena dapat mengakibatkan  menurunnya produksi padi sekaligus menurunkan kualitas  gabah. Parahnya lagi  tanaman padi yang terserang  hama ini akan  menghasilkan beras yang berkualitas buruk dimana  beras yang dihasilkan  akan mengapur  dan berubah warna. Dalam upaya menjaga produktivitas padi sawah dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh walang sangit, diperlukan inovasi dalam pengendalian hama ini.

                                                                                                          

Pengendalian hama walang sangit pada padi sawah secara tradisional dilakukan dengan penggunaan insektisida kimia. Namun, penggunaan insektisida kimia berlebihan dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam pengendalian hama walang sangit.

Salah satu inovasi dalam pengendalian hama walang sangit adalah metode pengendalian hama  terpadu (PHT). PHT  merupakan pendekatan yang menggabungkan berbagai metode pengendalian hama yang berbeda untuk mengurangi populasi hama secara efektif. Dalam pengendalian walang sangit, PHT melibatkan penggunaan metode budidaya yang tepat, pemantauan hama secara teratur, pengenalan musuh alami walang sangit, dan penggunaan insektisida secara selektif dan Terukur.

Penerapan PHT dalam pengendalian hama walang sangit telah terbukti efektif dalam menjaga keberlanjutan pertanian padi sawah. Metode budidaya yang tepat, seperti pengaturan jarak tanam yang sesuai dan pemupukan yang tepat, dapat meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap serangan walang sangit. Selain itu, pemantauan hama secara teratur memungkinkan petani untuk mengidentifikasi tingkat serangan walang sangit dan mengambil langkah-langkah pengendalian yang tepat pada saat yang Tepat.

Salah satu aspek penting dalam HPT  adalah pengenalan musuh alami walang sangit. Musuh alami seperti predator dan parasitoid walang sangit dapat membantu mengendalikan populasi walang sangit dengan cara alami. Pemeliharaan habitat alami untuk musuh alami, seperti menyisakan area vegetasi di sekitar sawah atau penggunaan tanaman perangkap, dapat meningkatkan efektivitas pengendalian hama secara Biologis.

Penggunaan insektisida juga tetap menjadi salah satu metode dalam PHT, namun dengan pendekatan yang selektif dan terukur. Pemilihan jenis insektisida yang tepat, penggunaan dosis yang sesuai, dan waktu aplikasi yang optimal sangat penting untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan Kesehatan Manusia. Selain PHT, terdapat juga inovasi lain dalam pengendalian hama walang sangit, seperti penggunaan feromon untuk memantau dan menarik walang sangit. Feromon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh walang sangit betina untuk menarik pejantan. Dengan menggunakan perangkap feromon, petani dapat memantau keberadaan walang sangit di sekitar sawah dan mengambil langkah-langkah pengendalian yang tepat secara dini.

Selain itu, teknologi modern juga telah memberikan kontribusi dalam inovasi pengendalian hama walang sangit pada padi sawah. Misalnya, penggunaan drone atau pesawat tanpa awak untuk pemantauan serangan hama secara luas dan akurat. Dengan bantuan kamera dan sensor yang dipasang pada drone, petani dapat mendapatkan informasi yang real-time mengenai tingkat serangan walang sangit pada seluruh lahan pertanian. Hal ini memungkinkan petani untuk mengambil tindakan pengendalian yang tepat secara efisien dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Pendidikan dan penyuluhan kepada petani juga merupakan aspek penting dalam inovasi pengendalian hama walang sangit. Dengan meningkatkan pengetahuan petani tentang metode pengendalian hama yang terbaru dan efektif, mereka dapat mengimplementasikan langkah-langkah pengendalian dengan lebih baik. Selain itu, penyuluhan juga dapat membantu meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya menjaga keberlanjutan pertanian dan mengurangi penggunaan insektisida kimia yang berlebihan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan,  inovasi dalam pengendalian hama walang sangit pada padi sawah menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan pertanian. Metode pengendalian Hama Terpadu, penggunaan musuh alami walang sangit, penggunaan insektisida secara selektif, penggunaan feromon, penggunaan teknologi modern, serta pendidikan dan penyuluhan kepada petani adalah beberapa inovasi yang dapat diimplementasikan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan petani dapat mengurangi kerugian akibat serangan walang sangit, meningkatkan produktivitas padi sawah, dan menjaga keberlanjutan pertanian untuk masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun