Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perkuat Kesejahteraan Petani dengan Sensus Pertanian Tahun 2023

3 Juli 2023   18:25 Diperbarui: 4 Juli 2023   09:15 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 mendatang, ada kegiatan besar yang berlangsung di seluruh tanah air, kegiatan tersebut adalah Sensus Pertanian 2023 atau ST2023. Pencanangan sensus pertanian ini sudah dilakukan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo pada tanggal 15 Mei tahun 2023 yang lalu. 

Menurut berbagai referensi, sensus tani telah menjadi alat penting dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memahami dan memperkuat sektor pertanian.

Dengan menyediakan data yang akurat tentang jumlah petani, lahan pertanian, produksi pertanian, dan faktor-faktor terkait lainnya, sensus tani dapat memberikan landasan yang kuat bagi pemerintah dan lembaga pertanian dalam merencanakan kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani.

Untuk diketahui sensus tani ini dilaksanakan sepuluh tahun sekali dengan tahun yang berakhiran angka 3 dan sensus pertanian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini memiliki tujuan antara lain: mendata pertanian diseluruh Indonesia yang berguna untuk penyediaan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil. 

Sedangkan manfaat sensus pertanian ini adalah penyediaan data yang bisa digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian terkini dan penyediaan kerangka sampel survey pertanian. 

Kemudian, standar yang akan digunakan dalam sensus pertanian ini ada 7 poin yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa perikanan.

Sumber Foto: wartanionline.com
Sumber Foto: wartanionline.com

Lalu pertanyaannya, bisakah sensus pertanian memperkuat kesejahteraan Petani. Secara teoritis jawabannya sudah pasti yes. Karena melalui Sensus pertanian akan teripta pengumpulan dan pemanfaatan data yang akurat.

Hal ini mengindikasikan dengan mengeksplorasi potensi besar sensus Tani akan memperkuat kesejahteraaan petani. Korelasi antara hal ini bisa kita lihat pada 5 ( lima ) poin dibawah ini:

Pertama: Identifikasi Kebutuhan dan Tantangan Petani. 

Sensus tani memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh petani. 

Dengan mengetahui jumlah petani, jenis tanaman yang mereka tanam, dan ukuran lahan yang mereka kelola, pemerintah dan lembaga pertanian dapat menentukan kebutuhan dan tantangan yang harus diatasi. 

Data sensus tani juga membantu mengidentifikasi masalah seperti kurangnya akses ke teknologi modern, kurangnya modal, dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi hasil panen. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 

Kedua: Perencanaan Kebijakan Pertanian yang Lebih Efektif. 

Data sensus tani yang akurat menjadi landasan petani untuk melakukan action lebih di bidang usaha taninya.

Ketiga: Meningkatkan Akses terhadap Sumber Daya. 

Sensus tani dapat membantu memperbaiki akses petani terhadap sumber daya yang penting bagi pertanian. 

Data tentang ukuran lahan, kepemilikan tanah, dan penggunaan lahan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan akses tanah. Dengan informasi ini, pemerintah dapat mengembangkan program reforma agraria yang sesuai untuk memastikan petani memiliki akses yang adil dan berkelanjutan terhadap lahan pertanian. 

Selain itu, data sensus tani juga dapat membantu meningkatkan akses petani terhadap kredit, teknologi pertanian, pelatihan, dan pasar yang lebih luas.

Keempat: Mengukur dan Memonitor Kemajuan. 

Sensus tani bukan hanya tentang pengumpulan data satu kali, tetapi juga tentang memonitor kemajuan dan perubahan dari waktu ke waktu. 

Dengan melakukan sensus tani secara berkala, pemerintah dan lembaga pertanian dapat mengukur efektivitas kebijakan yang telah diterapkan dan memonitor perkembangan sektor pertanian. 

Data sensus tani yang terkumpul dari waktu ke waktu memungkinkan analisis tren, identifikasi perubahan dalam pola pertanian, dan evaluasi dampak dari langkah-langkah yang telah diambil. Hal ini memungkinkan adanya penyesuaian kebijakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan kesejahteraan petani.

Kelima: Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data. 

Dalam konteks pertanian yang terus berkembang, pengambilan keputusan yang berdasarkan data menjadi semakin penting. 

Sensus tani menyediakan data yang akurat dan terpercaya yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat. Keputusan berdasarkan data dapat menghindari spekulasi dan meminimalkan risiko. 

Selain itu, data sensus tani dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh dukungan dan pembiayaan yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Petani.

Dari kelima uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sensus tani memiliki potensi besar untuk memperkuat kesejahteraan petani melalui pengumpulan dan pemanfaatan data yang akurat. 

Dengan memahami kebutuhan dan tantangan petani, merumuskan kebijakan yang efektif, meningkatkan akses terhadap sumber daya, dan memonitor kemajuan sektor pertanian, sensus tani dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kesejahteraan petani. 

Penting bagi pemerintah, lembaga pertanian, dan masyarakat untuk mengakui pentingnya sensus tani sebagai pijakan untuk perencanaan yang berkelanjutan dan keputusan yang berbasis data dalam mendukung para petani yang berperan penting dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun