Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Intip, Tiga Belas Senjata yang Digunakan pada Perang Padri

24 Desember 2022   05:44 Diperbarui: 24 Desember 2022   06:08 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Channel Youtube Komunitas Seni Talang Barueh

Perang Padri 1821-1837 merupakan salah satu perang heroic dalam melawan penjajahan belanda, disamping perang  diponegoro, puputan margarana atau perang aceh. Dalam perang paderi Tuanku Imam bonjol tidak kalah berperang melawan belanda namun gugur karena taktik keji  sang penjajah dengan dalih berunding untuk gencatan senjata. Alih-alih tuanku imam bonjol ditangkap belanda dan dibuang kemanado samapai akhir hayatnya.

Menilik sepenggal  kisah diatas , kita sebagai generasi penerus tentu patut meneladani semangat heroik beliau beserta pengikutnya dalam melawan penjajah dan tersirat pula keheranan mengapa Belanda tidak mampu mengalahkan pasukan Tuanku Imam Bonjol. ternyata dari beberap fakta sejarah,  Pasukan Tuanku Imam Bonjol menggunakan peralatan tradisional yang cukup mumpuni sehingga membuat Tentara belanda kewalahan, Kocar Kacir  di medan perang ditambah pula strategi perang gerilya yang jitu telah membuat Tentara  belanda hilang akal.

Menyangkut persenjataan yang digunakan pasukan Tuanku imam bonjol pada saat perang padri, ada 13 macam senjata tradisional yang digunakan dan bukti tersebut dapat kita jumpai di Museum Tuanku Imam Bonjol yang terletak di Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman  Sumatera Barat, yaitu pertama, Senapan. Senapan ini terdiri dari laras, mekanisme penembakan (Fintlock) dan casing kayu. Terdapat tali untuk menggantung senjata berwarna hitam dan besi untuk mendorong mesiu dan peluru. pada saat perang paderi senapan ini diperoleh dari tantara belanda yang gugur saat terjadi konfrontasi. Kedua, Parang. Parang ini terbuat dari besi dengan tajam satu sisi dan runcing pada bagian ujung. Gagang parang terbuat dari kayu dan memililiki sarung yang terbuat dari kayu.

Ketiga, Sewah. Sejenis senjata jarak dekat. Sewah terbuat dari besi dan tangkai dari kayu. Sewah ini biasa dibawa kemana-mana oleh laki-laki di bonjol seperti layaknya senjata tangan. Keempat, Badia batuang. Pada perang padri ini merupakan senjata untuk menembak musuh dari jarak jauh. Sesuai Namanya badia batung ini terbuat dari bambu. Saat ini badia batung dijadikan sebagai permainan tradisonal  anak-anak dengan ukuran yang lebih kecil

Kelima,  lobang mesiu.  terbuat dari kayu hutan, digunakan menumbuk dan mengolah mesiu jadi peluru. Selain itu lobang ini juga digunakan menumbuk bahan makanan seperti beras, jagung dan lain-lain. Keenam, Pedang, Sejenis  senjata tajam digunakan untuk menyerang musuh dari jarak dekat. Pedang terdiri dari mata tangkai dan sarung.Mata terbuat dari besi bentuk pipih dan runcing ujungnya bagian bawah / tangkai juga dari besi berbentuk seperti salib. Pedang ini dipakai untuk menyerang musuh masa perang padri melawan belanda/portugis

Ketujuh, Meriam. Merupakan senjata jarak  jauh yang digunakan saat perang padri. Terbuat dari besi berbentuk bulat dan Panjang. Kedelapan, Panah.  Panah merupakan sejenis senjata  yang terbuat dari besi dan kayu. Panahan ini terbuat dari kayu, bambu dan tali yang kuat. Panahan ini terdiri dari  busur yang terbuat dari kayu dan juga dari tabung bambu, sebagai tempat busur panahnya. Panahan ini dipakai untuk berburu binatang dan juga digunakan pejuang pada perang Padri.

Kesembilan, Keris. Sarungnya berwarna coklat tua yang juga terbuat dari kayu. Keris terbuat dari besi dan tangkai kayu. Berbentuk pipih dan berkelok dan runcing pada bagian ujungnya.  Kesepuluh, Umban tali. Persenjataan tradisional pada masa perang padri, digunakan untuk menyerang musuh dari jarak dekat. Umban tali ini bentuknya mirip dengan ketapel. Terbuat dari kuli kayu tarok yang telah dibersihkan lalu dipukul-pukul hingga membentuk serat/ serpihan yang dibuat tali. Tali yang dipilin atau dijalin di bagian tengah membentuk persegi empat, belah ketupat.  Pada kedua sudut berhadapan diberi tali agak Panjang. Pada saat dipergunakan dengan cara memasukkan batu kecil sebesar tinju pada bagian yang lebar lalu ditekuk dan sewaktu dilepaskan  salah atu tali tetap dipegang.  Ada juga cara lain yaitu batu digunakan dengan cara diputar putar kemudian dilemparkan  kearah lawan atau  musuh.

Kesebelas, Pisau. Pisau terbuat dari besi, berbentuk pipih dan bagian keujung makin runcing. Kedua belas, Ketapel.  Ketapel merupakan senjata tradisional yang menggunakan perangkat untuk membuang atau melemparkan benda dengan jarak cukup jauh. Ketapel ini terbuat dari kayu. Padanya dikaitkan media pelempar batu. Ketiga belas, tombak. Tombak merupakan  jenis senjata yang terbuat dari besi dengan tangkai terbuat dari kayu. Kayu tombak berbentuk bulat, lurus dan kuat dengan Panjang sekitar 2 meter. Pada ujung tombak dikaitkan besi runcing dan tajam untuk menembus tubuh sasasaran. Tombak digunakan untuk berburu pada zaman dahulu dan juga digunakan pada masa perang paderi pada saat  terjadi pertempuran jarak dekat. Demikianlah tiga belas senjata yang digunakan pejuang padri dalam melawan penjajahan belanda sehingga tidak heran  Tuanku Imam bonjol beserta pasukannya sangat sulit ditaklukkan Tentara belanda.dengan mengetahui jenis senjata yang digunakan Tuanku Imam Bonjol dan pasukan Padrinya tentu mampu mengisi jiwa korsa generasi muda bahwa perjuangan  membela negara bukan merupakan hal yang mudah. Buktinya adalah 13 senjata ini, Pernah menjadi saksi perjuangan Tuanku Imam Bonjol Bersama kaum Padri melawan penjajahan  belanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun