Misalnya cabe rawit dengan mengadopsi sistim Agroforestry. Pengelolaan perhutanan Sosial ini  dilakukan Oleh Kelompok  Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) danau raya yang beranggotakan 20 orang. Dibawah bimbingan dan arahan dari WRI Indonesia.
Sebagai gambaran sistim Agroforestry yang diadopsi  KUPS Agroforestry  danau raya adalah pola  Forest Farming, Yaitu Budidaya khusus tanaman bernilai ekonomi tinggi di bawah naungan Kanopi hutan yang dengan sengaja dimodifikasi atau dipertahan kan untuk memberikan  tingkat naungan tertentu dan tempat hidup yang baik serta untuk meningkatkan produksi.  Oleh anggota KUPS dibudidayakan tanaman khusus  yang toleran terhadap naungan Tanaman hutan seperti  Cabe Rawit
Terkait dengan hal diatas  Total luasan cabe rawit yang ditanam dikawasan hutan dengan konsep Agroforestry di Lima Koto mencapai 20 hektar. Lagi-lagi  kita berdecak kagum, pola budidaya cabe rawit ini mengarah ke sistim Organik dengan menerapkan pemakaian Pestisida Nabati  dan pupuk Kompos dari kotoran sapi  serta Pupuk Organik Cair ( POC )  yang terbuat dari bahan -- bahan  limbah buah-buahan dan sayur-sayuran ditambah katalisator bakteri alami  menguntungkan yang berasal dari air kelapa dan air cucian beras.Â
Penerapan asupan alami ini tidak terlepas dari potensi daerah yang memiliki sumber daya Organik cukup besar seperti diketahui Jorong Air abu merupakan salah satu sentra ternak sapi di Kabupaten Pasaman dan dikenal juga sebagai salah satu daerah pemasok  sapi kurban tidak hanya untuk kabupaten Pasaman tapi juga daerah  tetangga seperti Agam Dan Pasaman Barat. Potensi populasi sapi ini sudah barang tentu menghasilkan pupuk Kompos (kotoran Sapi)  dalam jumlah Besar .
Dalam hal Peningkatan Kapasitas petani membuat  Mol, pupuk organic Cair dan Pestisida Nabati  dilaksanakan melalui fasilitasi WRI Indonesia Sebagai Pendamping Kegiatan KUPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman. Disini WRI Indonesia sebagai pelaksana kegiatan Training untuk KUPS sedangkan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman sebagai narasumber atau  Trainer  tentang cara pembuatan Kompos,  Mol, POC dan Pestisida Nabati.
Dari pengalaman beberapa petani dilapangan menunjukkan pemanfaatan POC,  pada budidaya cabe rawit dengan sistim Agroforestry cukup  efektif  dan biayanya murah.Â
Apalagi ditengah kelangkaan pupuk kimia saat ini keberadaan POC benar-benar membantu. Bertitik tolak dari hal diatas, Mudah-mudahan  Budidaya cabe rawit di Lima Koto bisa terus berkembang dan mampu menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan Rumah Tangga Tani . Semoga.
( Ade Candra, S.Pt. Â PPUP Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H