Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jorong Air Abu, Daerah Asri Mengadopsi Sistem Agroforestry

23 Desember 2022   06:38 Diperbarui: 23 Desember 2022   06:44 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya cabe rawit dengan mengadopsi sistim Agroforestry. Pengelolaan perhutanan Sosial ini  dilakukan Oleh Kelompok  Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) danau raya yang beranggotakan 20 orang. Dibawah bimbingan dan arahan dari WRI Indonesia.

Sebagai gambaran sistim Agroforestry yang diadopsi  KUPS Agroforestry  danau raya adalah pola  Forest Farming, Yaitu Budidaya khusus tanaman bernilai ekonomi tinggi di bawah naungan Kanopi hutan yang dengan sengaja dimodifikasi atau dipertahan kan untuk memberikan  tingkat naungan tertentu dan tempat hidup yang baik serta untuk meningkatkan produksi.  Oleh anggota KUPS dibudidayakan tanaman khusus   yang toleran terhadap naungan Tanaman hutan seperti  Cabe Rawit

Terkait dengan hal diatas  Total luasan cabe rawit yang ditanam dikawasan hutan dengan konsep Agroforestry di Lima Koto mencapai 20 hektar. Lagi-lagi  kita berdecak kagum, pola budidaya cabe rawit ini mengarah ke sistim Organik dengan menerapkan pemakaian Pestisida Nabati   dan pupuk Kompos dari kotoran sapi  serta Pupuk Organik Cair ( POC )  yang terbuat dari bahan -- bahan  limbah buah-buahan dan sayur-sayuran ditambah katalisator bakteri alami  menguntungkan yang berasal dari air kelapa dan air cucian beras. 

Penerapan asupan alami ini tidak terlepas dari potensi daerah yang memiliki sumber daya Organik cukup besar seperti diketahui Jorong Air abu merupakan salah satu sentra ternak sapi di Kabupaten Pasaman dan dikenal juga sebagai salah satu daerah pemasok  sapi kurban tidak hanya untuk kabupaten Pasaman tapi juga daerah  tetangga seperti Agam Dan Pasaman Barat. Potensi populasi sapi ini sudah barang tentu menghasilkan pupuk Kompos (kotoran Sapi)  dalam jumlah Besar .

Dalam hal Peningkatan Kapasitas petani membuat  Mol, pupuk organic Cair dan Pestisida Nabati  dilaksanakan melalui fasilitasi WRI Indonesia Sebagai Pendamping Kegiatan KUPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman. Disini WRI Indonesia sebagai pelaksana kegiatan Training untuk KUPS sedangkan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman sebagai narasumber atau  Trainer  tentang cara pembuatan Kompos,  Mol, POC dan Pestisida Nabati.

Dari pengalaman beberapa petani dilapangan menunjukkan pemanfaatan POC,  pada budidaya cabe rawit dengan sistim Agroforestry cukup  efektif  dan biayanya murah. 

Apalagi ditengah kelangkaan pupuk kimia saat ini keberadaan POC benar-benar membantu. Bertitik tolak dari hal diatas, Mudah-mudahan  Budidaya cabe rawit di Lima Koto bisa terus berkembang dan mampu menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan Rumah Tangga Tani . Semoga.

( Ade Candra, S.Pt.  PPUP Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun