Mohon tunggu...
Eka Tri Saputri
Eka Tri Saputri Mohon Tunggu... -

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Korelasi Hipertensi dan Rematik di Usia Lanjut

29 November 2014   05:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata orang tua tidak asing lagi di pendengaran kita. Dimana orang tua disini yang saya maksud adalah usia 40 – 55 tahun. Dimana saat usia semakin bertambah, kinerja di dalam tubuh kita juga berkurang. Sesuai keadaan yang saya sering perhatikan di sekitaran rumah saya di Soppeng usia 40 – 55 tahun kebanyakan dari mereka sering mengeluhkan penyakit yang sama yaitu Hipertensi dan Rematik..

Saya sering mengantar orang tua ke puskesmas untuk periksa. Setiap pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah beliau selalunya tinggi. Saya pun penasaran dengan pasien yang ke puskesmas tersebut karena setiap harinya puskesmas selalu ramai khususnya yang berusia lanjut. Saya pun bertanya di beberapa pasien di puskesmas dan ternyata kebanyakan dari mereka itu ada yang menderita hipertensi , ada yng mengeluhkan sakit kepalaataupun memang untuk mengambil obat. Ada pula yang mengalami nyeri pada lutut atau bagian anggota geraknya yang lain. Masyarakat di sekitar rumah pun banyak yang merasakan hal sama demikian.

Pertama, Hipertensi mengambil kasus dari orang tua saya yang mengalami hipertensi.Orang tuaku saja disarankan oleh dokter untuk minum obat 1 x 1 karena penyakit hipertensinya tersebut. Orang tua saya dilarang untuk makan garam yang banyak. Jika tekanan darahnya sudah terasa tinggi , dia akan merasa pusing dan sakit kepala bahkan tangannya biasa kaku.

Mengapa orang tua saya dilarang untuk mengkomsumsi garam yang berlebih? Saya akan membahas tentang penyakit hipertensi yang saya telah pelajari selama di farmasi dan yang saya ketahui.

Hipertensi itu sendiri merupakan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Hipertensi pun tidak hanya dapat menyerang seseorang di usia yang lanjut tapi kadang remaja dapat menderita hal tersebut. Hipertensi itu sendiri terjadi karena beberapa factor yaitu asupan gizi, usia yang semakin bertambah, obesitas ataupun factor keturunan. Bahkan saya pernah membaca di internet bahwa hipertensi juga dapa disebabkan karena seseorang yang jarang bergerak , dalam hal ini kurang olahraga.

Sesuai yang saya pelajari di farmasi bahwa, hipertensi terjadi karena tekanan darah meningkat sehingga kinerja jantung semakin cepat. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Hipertensi yang disebabkan makanan yang banyak mengandung garam. Dengan kelebihan mengkomsumsi garam menyebabkan garam dalam tubuh itu berlebih. Garam tersebut akan membuat darah menjadi kental sehingga volume darah meningkat dan menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga terjadi hipertensi.

Tekanan darah yang tinggi juga bisa berpotensi untuk menimbulkan penyakit lain. Misalnya jika volume pada pembuluh darah terlalu banyak sehingga mengakibatkan stroke pada penderitanya. Dapat pula mengakibatkan penyaki jantung dan masih banyak penyakit yang lainnya.

Pencegahannya itu sendiri, salah satunya dengan membatasi komsumsi garam, selalu melakukan olahraga agar tubuh selalu bergerak sehingga tidak terjadi peningkatan berat badan yang berlebihan.

Kedua, penyakit yang sering di keluhkan oleh masyarakat di sekitar rumah yaitu rematik. Dimana rematik adalah penyakit yang dari anggota badan dan sendi yang terjadi peradangan sehingga akan terasa nyeri, sakit ataupun itu. Rematik lebih sering menyerang usia lanjut dibandingkan dengan yang muda. Misalnya saja tetangga saya yang sering megeluh sakit pada lututnya. Jika saat sakitnya tiba dia sulit untuk berdiri. Jikalau dia sedang duduk dia hanya bisa duduk karena kesulitan dalam berdiri dan saat berdirinya akan terdengar bunyi “krek” pada lutunya tersebut.

Rematik itu sendiri terjadi karena terjadinya perubahan pada tulangnya, dapat pula terjadi karena asupan makanan atau kalsium sehingga terjadi perubahan pada tulangnya ataupun berat badan berlebih sehingga tulangnya tidak mampu menahan sehingga terjadi peradangan. Rematik meyerang sendi dan tulang yang dapat mengakibatkan seseorang yang menderita rematik kadang tidak dapat untuk bergerak, merasakan kelelahan dan sakit luar biasa.

Pencegahan rematik sendiri dapat dilakukan dengan. Memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, kurangi berat badan yang terlalu berlebihan dan istirahat yang cukup

Jadi, selagi masih muda perhatikan asupan gizi yang kita makan, jangan sampai berat badan berlebih , istirahat yang cukupdan lowongkan waktu untuk olahraga agar tubuh tetap sehat meski di hari tua kita nantinya. Intinya sayangilah tubuhmu karena apa yang kita perbuat pada tubuh kita sekarang, itu yang akan kita terima nantinya. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun