Masih ingat dengan kematian itu?
Tak ada darah ditangan-tangan, namun tercabut perlahan. Banyak korban merongrong terdiam.
Saling mengadu. Apapun diadu. Seperti dadu diatas meja-meja kesunyian.
Masih ingatkah itu?
Kejadian dimana hal-hal kecil berubah menjadi hal-hal besar. Berteriak perlahan mengecil hingga membisu.
Di ruang disaksikan beribu orang sorak sorai meneriakkan kematiannya (di sebuah pulau yang dihuni oleh berjuta umat manusia)
Sangat disayangkan ajal saja belum menjemput bumi yang sedang duduk bersantai sambil mendengar bisikan bibir-bibir saling mencibir.
Tapi dia telah mati. Tertusuk oleh buah apel yang menjadi tajam.
Sebenarnya dimana peristiwa itu?
Di atas tanah yang terbangun oleh pesakitan-pesakitan terbungkam.
Rasanya . . .
Sangat kelam.
Jogja, 14 Juni 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H