Mohon tunggu...
Farkhan Abdurochim Alfarauq
Farkhan Abdurochim Alfarauq Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akal pemikiran manusia bagaikan langit cerah yang luas. menulis adalah cara untuk menjaganya tetap cerah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terima Kasih, Sebuah Kata yang Ajaib

23 Agustus 2021   07:27 Diperbarui: 23 Agustus 2021   07:31 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih merupakan kata dasar dalam kehidupan sehari-hari yang biasa kita ucapkan ketika seseorang telah melakukan sesuatu. Kata ini hampir kita dengar setiap hari. Seperti ketika jual beli, mendapatkan sesuatu, dibantu seseorang, dan lain sebagainya.

Kata terimakasih sudah seperti hal yang wajib kita katakan, akan tetapi apakah itu hanya sekadar kata kata saja ? Seperti yang kita ketahui. Manusia membutuhkan apresiasi dari orang lain walaupun terkadang ada beberapa orang yang merasa tidak membutuhkan hal tersebut, tapi pada dasarnya ia juga akan senang ketika orang lain melakukan itu kepadanya.

Ketika sesuatu yang telah dilakukan diberikan apresiasi, maka akan muncul rasa bahagia dalam diri yang mendorong ia agar melakukan yang terbaik. Dorongan ini akan memberi motivasi lebih sehingga pekerjaan akan terasa ringan dan mudah. Mengapa demikian, karena apresiasi merupakan kebutuhan manusia untuk berprestasi.

Lalu apakah kita perlu meminta itu kepada orang lain? Jawabnya tentu saja tidak. Karena sesuatu akan terasa lebih jika kita tidak mengharapkannya. Kita melakukan sesuatu dasarkan pada satu prinsip yaitu ikhlas untuk membantu. Jangan ada anggapan bahwa kita membantu seseorang hanya untuk apresiasi karena akan menimbulkan penyesalan pada akhirnya

Analoginya seperti ini, ketika kita masih anak anak meminta sesuatu kepada orang tua. Saat diberi pasti kita akan senang, akan tetapi kalau kita tidak meminta tiba tiba diberi sesuatu yang kita inginkan. Rasanya akan lebih senang. Ketika tidak diberi tapi sudah meminta, pasti ada perasaan tidak enak. Tetapi jika tidak meminta, biasa saja karena tidak ada yang diharapkan.

Apakah kata terima kasih hanya sekedar kata kata pemanis? Coba sejenak kita bayangkan. Bagaimana rasanya ketika kita melakukan hal yang kita sukai dan orang lain tertarik lalu kita membantunya. Orang itu berterimakasih atas apa yang kita lakukan. Bagaimana rasanya, merasa berharga bukan ?

Oleh karena itu, kata terimakasih bukan hanya sekedar kata pemanis. Pernahkan melihat pedagang yang mengucapkan terimakasih ketika barangnya dibeli ? Lalu kenapa kebanyakan pembeli mengatakan terimakasih kembali? Pasti ada anggapan "kenapa harus berterimakasih, kan kita beli bukan minta"

Pedagang merasa senang ketika barangnya laku, pembeli merasa senang ketika mendapatkan apa yang ia cari. 

Karena pada dasarnya kedua pihak itu harus sama sama merasa diuntungkan ketika melakukan jual beli, apresiasi pedagang kepada pembeli agar ia merasa senang dan suatu saat kembali membeli dagangannya. 

Apresiasi pembeli kepada pedagang agar ia merasa senang dan tetap semangat berjualan sehingga pembeli akan mudah ketika membutuhkannya lagi.

Tentu anggapan diatas tidak mutlak seperti itu pada kenyataannya. Karena semua orang punya motif tersendiri dalam hidup mereka. Akan tetapi memberikan motivasi pada sesama bukan merupakan hal yang salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun