Mohon tunggu...
Farkha Mutiara
Farkha Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

happiness is not by chance but by choice

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk, Mengenal Anak Berbakat

22 Desember 2023   19:43 Diperbarui: 22 Desember 2023   19:53 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sebagian orang telah mengetahui apa itu anak gifted & talented,  namun sebagian lagi tentunya baru mendengar istilah tersebut, lalu sebenarnya siapa sih anak gifted & talented tersebut? Mari kita memulai pembahasannya. 

Anak gifted & talented  menurut Warnandi (2019) adalah anak yang tingkat kecerdasannya berkisar antara 125-140, menonjol dalam bidang musik, drama, serta memimpin masyarakat, selain itu anak gifted & talented juga memiliki karakteristik diantaranya yaitu memiliki  perhatian lebih terhadap sains, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki imajinasi yang tinggi, gemar membaca serta menyukai koleksi barang unik atau hal hal unik lainnya.

     Anak gifted & talented lebih sering disebut sebagai anak berbakat, anak berbakat memiliki beberapa karakteristik yang menonjol dalam bidang kognitif, afektif, dan sosial. Dalam bidang kognitif karakteristik anak berbakat antara lain membutuhkan informasi yang lebih banyak dari anak lainnya, memiliki daya ingat yang istimewa, memiliki minat dan rasa ingin tahu yang besar, tingkat perkembangannya yang tinggi, kapasitas yang tinggi dalam melihat hubungan yang tak lazim dan berbeda dengan menggunakan metafora dan analog, ide-idenya orisinil, dan Intensitas (maksud/ tujuan) khusus  dan terarah (berorientasi pada sasaran).

      Karakteristik anak dalam bidang afektif diantaranya kepekaan khusus terhadap perasaan orang lain, rasa humor yang tinggi dan tajam, kesadaran diri tinggi disertai dengan perasaan yang berbeda, idealisme dan rasa adil yang tampak sejak anak usia dini, harapan yang sangat tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain atau bisa dibilang anak berbakat menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Karakteristik anak berbakat dalam bidang sosial yaitu kepekaan terhadap kondisi dan perasaan orang lain, rasa humor yang tinggi dan tajam, memecahkan masalah masyarakat, mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi, selalu terlibat dengan kebutuhan masyarakat (kebenaran, keadilan, keindahan,dsb). Anak berbakat merupakan salah satu anak yang membutuhkan layanan khusus terutama dalam bidang pendidikan.

Lalu, Bagaimana cara pengembangan bakat serta kreativitas anak berbakat?

      Layanan yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan bakat yang anak tersebut miliki. Seorang anak yang memiliki keberbakatan dalam bidang seni atau dalam bidang matematika, maka keduanya memiliki perbedaan layanan khusus dalam menanganinya. Layanan lain yaitu layanan dalam bidang pendidikan, layanan tersebut diantaranya :

  1. Kurikulum

     Menurut Dedi Supriadi (1992; 11) "perancangan kurikulum, penyediaan sarana pembelajaran, model perlakuan kerjasama dengan keluarga dan pihak luar, serta model bimbingan dan konselingnya" merupakan hal yang harus diterapkan pada anak berbakat. Kurikulum untuk anak berbakat disebut dengan kurikulum berdiferensiasi, kurikulum ini mengacu pada penanjakan kehidupan mental kehidupan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreativitasnya serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi. Dari segi kebutuhan perkembangan anak berbakat, kurikulum berdiferensiasi memperhatikan perbedaan kualitatif individu berbakat dari manusia lainnya. Kurikulum berdiferensiasi adalah kurikulum yang dibuat dengan menyesuaikan anak berbakat tersebut, dalam kurikulum terjadi perluasan kurikulum tanpa menambahkan materi menjadi lebih banyak.

  1. Model pembelajaran

    Untuk memberikan bentuk pengembangan yang tepat bagi bakat yang dimiliki anak berbakat yaitu dengan menggunakan beberapa model pembelajaran, model tersebut diantaranya yaitu pengayaan, percepatan, dan segregasi. Dalam pengayaan anak berbakat akan diberikan pembelajaran tambahan untuk meningkatkan kemampuan yang mereka miliki. Model pembelajaran lain yaitu model percepatan atau acceleration, dalam model ini anak yang memiliki kemampuan superior dipromosikan untuk naik kelas lebih awal dari biasanya. Terakhir yaitu model pembelajaran segregasi dimana anak-anak berbakat dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut "ability grouping" dan diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan potensinya.

  1. Model penilaian

     Proses penilaian pada anak berbakat tidak jauh berbeda dengan penilaian pada umumnya, namun karena cakupan kurikulum yang berbeda maka sistem penilaiannya pun berbeda. Penerapan penilaian berkaitan dengan tingkat berpikir tinggi,tingkat penilaian dilakukan oleh guru dengan mengenal murid, melatih, mendidik dan mengamati perkembangan kemampuan murid tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun