Mohon tunggu...
Fariz Rifqi Ihsan
Fariz Rifqi Ihsan Mohon Tunggu... -

i'm study at\r\nurban & Regional planning-ITS ,spatial Analyst,social development , nationalist radical, GmnI ITS kota Surabaya, like discussion, etc

Selanjutnya

Tutup

Politik

1 April 2012 Mungkinkah Terjadi ?? Ataukah??

16 Januari 2012   16:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Issu tentang 1 April kali ini di Indonesia sudah hampir sebesar issu kiamat 2012 yang semakin lama semakin membesar . 1 April adalah waktu yang digunakan Pemerintah dalami mengendalikan pemakaian bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium dan solar dengan menetapkan kuota penjualan di setiap daerah . Dengan alasan pengendalian itu agar konsumsi bahan bakar bersubsidi tidak melampaui  target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 38,5 juta kiloliter.

Kondisi hari ini masyarakat sudah mulai resah. Bagaimana dengan subsidier yang dilakukan pemerintah dalam bidang energy dan SDA . menurut mentri ESDM pembatasan konsumsi ini juga diikuti dengan konversi energy. Akan tetapi pada H-2 bulan ini belum ada tanda-tanda tindakan real pemerintah dalam mengkonversi energy ini. Ataukah ada kepentingan laindi balik sebuah alasan? . Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada negara ini? Lebih baiknya akan saya utarakan pemikiran saya dengan masalah tersebut

Pemikiran saya adalah tentang pengembalian “HAJAT HIDUP” orang banyak akan dikembalikan ke pasar. Dalam artian pemerintah sudah tidak memproteksi Rakyat Indonesia dalam bidang konsumsi energy. Dimana saya melihat hukum pasar akan berlaku di sini dimana harga PERTAMAX di sebuah perusaahaan pemerintah lebih mahal dibandingkan perusahaan swasta internasional yang di contohkan seperti SHE**, PETRO***, dan TOT**. Ahirnya masyarakat akan cenderung membeli ke Perusahaan swasta tersebut. Ahirnya lagi-lagi kita di buat terhegemoni oleh sebuah “Pasar”. DImana peran pemerintah dalam memelihara “HAJAT HIDUP” orang banyak yang sesuai UUD 45. Ataukah memang benar negara kita lagi-lagi dijadikan bangsa yang konsumtifbarang luar negri atau pemerintah sudah mulai lepas tangan atas tanggung jawabnya. Apakah Negara ini mau menindas rakyatnya seperti jaman penjajahan secara terselubung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun