Membangun Masyarakat  yang Berdaya : Solusi Problematika Bangsa dalam Perspektif Mahasiswa
Oleh : Fariz Naufal Azhar (Teknik elektro) Unissula dan Bu Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.
Hallo teman-teman, kalian semua pasti tidak asing dengan beberapa berita hangat di media sosial akhir-akhir ini kan??? Khususnya mahasiswa niihh, bagaimana perspektif kita sebagai mahasiswa berpendapat mengenai solusi dari probematika yang ada, okee mari kita bahas yuuk ...
Masa depan bangsa Indonesia terletak pada kemampuan kita semua untuk menemukan solusi dari permasalahan yang kita hadapi saat ini, kalian semua pasti tidak asing dengan beberapa berita hangat di media sosial akhir akhir ini kan, khususnya mahasiswa nih gimana perspektif kita sebagai mahasiswa berpendapat mengenai solusi dari problematika yang ada, oke mari kita bahas yaa.
Jadi belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan kehadiran akun Fufufafa dan Penjual es teh yang viral karena cacian dari seorang pendakwah, Keduanya memperoleh perhatian publik karena kritik mereka terhadap berbagai permasalahan sosial dan politik di Indonesia. Meskipun metode mereka berbeda, tetapi tujuan akhirnya sama: membangun kesadaran dan memicu perubahan. Artikel ini akan membahas solusi yang dapat diambil dari perspektif mahasiswa.
Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Problematika bangsa seperti korupsi, kemiskinan, dan ketimpangan memerlukan solusi yang komprehensif. Artikel ini akan membahas beberapa solusi yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut. Problematika bangsa memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memahami isu-isu tersebut dan mengembangkan solusi yang efektif. Akun Fufufafa dan Gus Miftah mewakili dua jenis kritikus sosial yang menggunakan platform media sosial untuk menyampaikan pendapat mereka. Fufufafa dikenal dengan kritiknya yang tajam dan ironis terhadap isu-isu politik dan sosial, sementara Gus Miftah menggunakan humor dan analogi sederhana untuk menyampaikan pesan serupa. Kehadiran mereka memicu perdebatan dan refleksi tentang kondisi bangsa.Â
A. Nilai Nilai Pancasila Sebagai Problem SolvingÂ
Kasus yang terjadi dalam konten negatif Fufufafa dikenal dengan kritiknya yang tajam dan ironis terhadap isu-isu politik dan sosial pada kasus ini problem solving dari nilai nilai pancasila sebagai berikut ini :
1. Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Solusi : Meminta maaf atas kesalahan yang di perbuat dalam berbicara yang tidak seharusnya, Menghargai dan Menghormati keberagaman hak orang lain, Bertakwa kepada Allah agar senantiasa diberi perlindungan setiap saat.
2. Sila 2 : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Solusi : Menghapus konten negatif menggantinya dengan konten yang positif, Berempati dengan korban ujaran kebencian dan Adil dalam suatu permasalahan serta adab yang bagus dalam ber etika dengan baik.
3. Sila 3 : Persatuan Indonesia
Solusi : Membangun hubungan yang positif pada pengikut di akun sosmed, Meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan indonesia dan Dapat membagikan konten mempromosikan mengenai pentingnya persatuan.
4. Sila 4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Solusi : Berdiskusi terbuka dengan pengikut dan korban, Membuat keputusan yang adil dan bijaksana dan Membuat perjanjian kerjasama yang jelas.
5. Sila 5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Solusi : Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan sosial, Memberikan kesempatan secara adil dan transparan dan Memberikan kesempatan yang sama di semua orang.Â
Kasus yang terjadi pada Penjual Es Teh pada saat penjual sedang berjualan di area solawatan ada gus miftah secara tiba tiba berbicara menghina dan berkata kasar pada Penjual Es Teh kasus ini problem solving dari nilai nilai pancasila sebagai berikut ini :
1. Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Solusi : Gus Miftah  mengakui kesalahan perkataannya serta meminta maaf, Membagikan konten yang positif dan inspiratif serta bertoleransi dan Menghargai keberagaman dan menghormati hak orang lain.
2. Sila 2 : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Solusi : Gus Miftah meminta maaf secara langsung, Menghormati hak dan martabat penjual es teh dan Menghentikan perilaku menghina dan berkata kasar pada semua orang.
3. Sila 3 : Persatuan Indonesia
Solusi : Membangun hubungan yang positif antara Gus Miftah dan penjual es teh, Mengadakan dialog terbuka untuk menjernihkan kesalahpahaman dan Meningkatkan betapa penting nya persatuan.
4. Sila 4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Solusi : Membuat keputusan yang adil antara Gus Miftah dan penjual es teh, Menghormati hak dan pendapat orang lain dan bersikap dewasa dengan pikiran hati yang tenang maka Allah senantiasa permudah jalannya kehidupan ini.
5. Sila 5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Solusi : Menghentikan diskriminasi dan perlakuan tidak adil, Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan sosial dan Memberikan kesempatan yang sama bagi penjual es teh.
B. Solusi problematika bangsa :
- Peningkatan Kesadaran Kritis : mahasiswa harus mengembangkan kemampuan kritis dalam menganalisis isu-isu sosial dan politik.
- Pengembangan Pendidikan Karakter : Mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengembangan karakter bangsa melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai seperti   integritas, empati, dan tanggung jawab.
- Partisipasi Aktif dalam Proses Demokrasi : Mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum, kampanye sosial, dan advokasi kebijakan publik.
- Inovasi Teknologi untuk Pembangunan : Mahasiswa dapat mengembangkan teknologi yang inovatif untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi.
- Kolaborasi dengan Masyarakat : Mahasiswa harus bekerja sama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah lokal.