Mohon tunggu...
Fariz maulana
Fariz maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Seorang Pemula

Manusia Biasa yang Ingin Hidup Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Malam Idul Fitri di Tengah Pandemi

23 Mei 2020   21:21 Diperbarui: 23 Mei 2020   21:21 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahut takbir mulai terdengar di telingaku

Barat, timur, utara dan selatan semua menggemakan untaian kalimat suci

Penuh semangat merayakan kemenangan

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar...

La ilaha illallahu Allahu Akbar

Allahu Akbar Walillahilhamdu

Ku dengarkan lantunan indah itu di pojok kamarku

Di atas sajadah kuteteskan setitik air mataku

Idul fitri kali ini tak ku dapati syahdunya berkumpul di lapangan

Seraya mengumandangkan takbir bersamaan

Menikmati matahari pagi

Menikmati rahmat dari Tuhan

Di pojok kamar kududuki sajadahku

Mengikuti lantunan takbir dari suara masjid di kampungku

Isak tangis terus membasahi pipiku

Merenungi segala apa yang terjadi

Bukan lagi suara pak ustadz dan para remaja masjid yang kudengarkan

Namun semua berganti hanyalah suara rekaman

Suara  lirih seolah menggambarkan keadaan saat ini

Idul fitri hanya kita rayakan dirumah saja

Bersalaman mulai dihindari

Semua diwakilkan lewat media

Malam yang biasanya diramaikan dengan pawai anak-anak muda

Menyerukan takbir dengan rasa gembira

Kini jalanan sudah sepi hanya terdengar suara

Tangisan terus mengalir tak mereda

Merenungi malam mulia di rumah saja

Barangkali sebelumnya aku jarang ke rumah Tuhan

Jarang menengadahkan tangan

Hingga Tuhan menegurku

Malam ini tak diizinkan ke rumahnya

Hanya doa yang kupanjatkan

Menyesali segala perbuatan

Barangkali selama ini aku sering memutus silaturahmi

Terlalu sibuk dengan pekerjaanku

Berpapasan dengan tetangga tak kusambut tegur sapa

Hingga Tuhan menegurku

Tak ada jabat tangan di hari raya

Barangkali selama ini aku jarang bersedekah

Terlalu egois mengiyakan kehendak rumah

Hingga Tuhan menegurku

Datangnya pandemi berdampak sulitnya mencari nafkah

Barangkali selama ini ibadahku hanya diisi dengan rasa ria

Duduk di masjid hanya untuk berswa foto

Update status seolah ingin dilihat semua orang di dunia maya

Ingin terlihat alim padahal diri penuh dosa

Tangisanku tak henti di malam ini

Di malam hari raya Idul Fitri...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun