Ya! Film horor Jepang dikenal memiliki kemampuan dalam memberikan ketakutan  yang mendalam, terkadang juga mengusik pikiran bagi para penontonnya dengan elemen-elemen supernatural dan atmosfer yang mencekam.Â
Salah satunya adalah Gomen Nasai dituliskan dalam huruf katakana ゴメンナサイ. Sebuah film yang dirilis pada tahun 2011 ini menyatukan ketegangan psikologis dengan mitos urban yang menyeramkan. Di balik cerita fiktif yang diusung, film ini membawa kita pada kisah yang lebih menyeramkan, yaitu kutukan yang konon menyelimuti tulisan yang menjadi inti dari cerita pada film ini.
Gomen Nasai atau Ring of Curse mengisahkan tentang siswi yang misterius bernama Kurohane Hinako. Ia adalah sosok yang sangat misterius di mana ia selalu menyendiri, tidak pernah berbaur dengan teman sekelasnya sehingga memunculkan rasa penasaran bagi teman-teman dikelasnya. Kurohane sendir merupakan karakter yang kelam dan tragis, yang memainkan peran penting dalam berkembangnya elemen-elemen horor dalam cerita.Â
Selain itu Yuka teman sekelasnya mulai penasaran dengan Kurohane mengapa selalu sendiri dan tidak berbicara sama sekali dengan orang-orang di kelasnya. Karena terlihat selalu menyendiri dan tidak berbaur dengan teman sekelasnya akhirnya ia serinng dirundung teman-temannya di sekolah. Ironisnya, tidak ada yang memperdulikannya karena ia divonis terkena kanker. Bahkan sampai dengan keluarganya pun tidak memperdulikannya.Â
Namun, keadaan memilukan tersebut berubah ketika Kurohane mengetahui jika dia mengutuk seseorang. Akhirnya segala dendam yang tersimpan bisa terbalaskan dimulai dari adiknya sendiri yang di mana adiknya selalu menjadi pusat perhatian keluargnya. Orang tua Kurohane pun tidak peduli semenderita apa penyakit yang ia derita, perhatian terhadap ibunya ketika membelikan kado untuk ibunya namun dibalas dengan abaian.
Kutukan pun dimulai ketika Kurohane mulai mencari tau bagaimana menyisipkan tulisan kutukan pada cerita di bukunya. Setelah selesai ia mulai meminta teman-temannya untuk membaca tulisannya. Teman-temannya tidak menyadari bahwa tulisannya itu terdapat kata-kata kutukan. Setelah membaca orang-orang yang itu mati dengan cara tragis seperti tidak bisa bernapas, gantung diri dll.Â
Salah satu karakter yang mulai menyadari keanehan tulisan Kurohane adalah Yuka. Yuka mulai menyadari bahwa setiap kali Kurohane menulis tentang sesuatu yang buruk pada seseorang, hal tersebut benar-benar terjadi di dunia nyata. Misalnya, ketika Kurohane menulis tentang kecelakaan atau penyakit yang menimpa salah satu siswa, kejadian serupa kemudian benar-benar dialami oleh siswa tersebut dalam kehidupan nyata.
Keanehan ini membuat Yika merasa curiga dan khawatir. Dia mulai mengamati lebih detail setiap tulisan Kurohane dan menemukan pola bahwa tulisan-tulisan tersebut bukan sekadar fiksi, melainkan semacam kutukan yang ditujukan kepada orang-orang tertentu. Semakin dalam Yuka menyelidiki, semakin jelas bahwa Kurohane menggunakan tulisannya sebagai alat balas dendam terhadap mereka yang telah mengganggunya atau membuatnya menderita.
Situasi menjadi semakin mencekam ketika Yuka sendiri menemukan namanya disebut dalam salah satu tulisan terbaru Kurohane. Menyadari bahaya yang mengintainya, Yuka berusaha mencari cara untuk menghentikan kutukan tersebut dan mengonfrontasi Kurohane mengenai niat sebenarnya di balik tulisannya. Konfrontasi ini membuka tabir masa lalu kelam Kurohane dan alasan dibalik tindakan balas dendamnya melalui tulisan.