Malang- Aplikasi yang diperuntukan untuk mahasiswa kebutuhan khusus ini dikembangkan oleh dosen PGSD UMM. Aplikasi ini bernama "DIVABEL APPS" yang bertujuan untuk membantu mahasiswa berkebutuhan khusus agar mendapatkan pendampingan atau layanan dengan baik dari segi akademik maupun non akademik dalam lingkup pendidikan.Â
Layanan akademik yang dimaksudkan adalah layanan penunjang selama proses perkuliahan berlangsung dan mencakup kegiatan UTS, UAS, Skripsi, dan ujian yang lainnya bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. Sedangkan layanan non akademik ini dapat memuat informasi beasiswa maupun organisasi untuk mahasiswa berkebutuhan khusus.
Aplikasi Divabel Apps ini dibuat dan dikembangkan oleh Dosen PGSD UMM, yaitu Ibu Arina Restian, S.Pd., M.Pd., Tyas Deviana, M.Pd., Bustanol Arifin, S.Pd., M.Pd., Kuncahyono, S.Pd., M.Pd. dan Vivi Kurnia Herviani, M.Pd. sebagai tim pengembangannya. Aplikasi "Divabel Apps" ini di danai oleh Dermawadikti.Â
Aplikasi ini diperuntukan bagi mahasiswa yang memiliki hambatan khususnya dalam penglihatan dan pendengaran. Aplikasi "Divabel Apps" saat ini di tahap pengembangannya yaitu uji public dan uji falidator.Â
Untuk uji falidator UMM menggandeng UNESA untuk bekerjasama, dikarenakan di mahasiswa di UMM tidak ada mahasiswa yang memiliki hambatan penglihatan dan pendengaran. Aplikasi ini nantinya akan diperuntukan untuk mahasiswa yang memiliki hambatan penglihatan dan pendengaran, karena dilihat dari besaran rasio mahasiswa yang mengalami hambatan tersebut lebih banyak.Â
Divabel Apps ini nantinya akan ada 2 aplikasi yaitu untuk user dan fasilitator. Untuk aplikasi user ini diperuntukan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus, sedangkan aplikasi fasilitator digunakan untuk mahasiswa atau orang yang ahli dan professional di bidang ABK.Â
Untuk mahasiswa atau orang yang menjadi fasilitator sebelumnya akan mengikuti beberapa pelatihan yang mampu mendukung dalam pengoperasian aplikasi ini. Untuk launching secara resmi masih menunggu laporan akhir di bulan Desember. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu mempromosikan kepada mahasiswa UMM khususnya, bahwa UMM memiliki aplikasi sebagai alat bantu untuk mahasiswa berkebutuhan khusus dan diharapkan UMM dapat menjadi salah satu pelopor perguruan tinggi inklusif.