Setiap penguasa sah-sah saja untuk mencari rasa, aman, nyaman dan tenang dalam menjaga kekuasaannya. SBY pun demikian jadi tidak salahnya jika ia memupuk dan melestarikan klannya meskipun sadar atau tidak sadar nepotisme berawal dari hal semacam ini. Seperti kita ketahui bersama SBY adalah menantu dari Jenderal Sarwo Edhi Wibowo, dari klan Sarwo Edhi SBY memiliki beberapa ipar dan anak yang menduduki posisi strategis. Sebutlah Hadi Utomo yang mantan ketua umum DPP Demokrat, Erwin Sudjono, Pramono Edhi Wibowo dan Gatot M Suwondo sedangkan dua orang putranya Agus Harimurti yang mewarisi darah militer SBY dan Edhi Baskoro yang jadi Sekjen DPP Demokrat periode sekarang. Kalau kita perhatikan hampir semua keluarga SBY yang saya sebutkan diatas menduduki posisi-strategis. Ada yang di kemilteran, BUMN dan parpol. Terutama yang berdinas di kemiliteran nama Pramono Edhi Wibowo termasuk berkarir cemerlang karena saat ini menjabat Pangdam Siliwangi saat ini karena Erwin Sudjono telah pensiun sebagai Kasum TNI. Sedangkan nama Gatot M Suwondo saat ini menjabat sebagai Dirut BNI. Sehubungan dengan wacana yang dilontarkan oleh petinggi partai Demokrat Ruhut Sitompul mengenai usulan untuk memperpanjang masa bakti presiden menjadi tiga periode saya pikir ini hanya sebuah lelucon yang hanya digunakan untuk menghiasi headline di media. Saya pikir SBY tetap komitmen dengan amandemen pertama UUD 1945 tersebut. Karena fakta diatas bisa menimbulkan rasa aman, nyaman dan tenang bagi kekuasaan SBY terutamanya bagi klannya yaitu klan Sarwo Edhi Wibowo. Dan tidak ada salahnya jika seorang raja menjaga dan melestarikan klannya. Ini sudah menjadi keniscayaan universal. Kalau isi otak SBY punya grand design untuk menggolkan familinya untuk menjadi RI-1 saya rasa sah-sah saja sepanjang sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada. Sebagai seorang presiden harusnya SBY tahu dan paham akan aturan-aturan dan mekanisme tersebut. Kita semua hanya bisa berharap misalkan dugaan ini benar dan terbukti jangan sampai merugikan rakyat dan negara. Integritas dan profesionalisme harus tetap dan selalu dikedepankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H