Dari sekian banyak anak remaja sudah umum jika kita mengetahui sebuah pacaran. Entah itu pacaran yang membawa kedewasaan atau justru pacaran yang membewa malapetaka.Â
Terutama untuk orang tua sendiri jika mengetahui anaknya sedang mengalami gejolak asmara. Iya! hal tersebut mulai membuat hati sosok orang tua menjadi khawatir. Sehingga banyak sekali tanggapan orang tua tentang hal ini. Bahkan cara menyikapi setiap orang tua pun berbeda - beda.Â
Disinilah sebuah masalah yang akan terjadi nantinya. Semua tergantung sikap orang tua terhadap anak dan sikap anak sendiri tentang apa yang sebenarnya di dapat daripacaran itu.
Wajar dirasa jika seorang remaja mengalami gejolak cinta. Namun, jika itu menjadi sebuah malapetaka apakah bisa disebut wajar?Â
Contohnya saja hamil diluar nikah dan sebuah perilaku asusila lainnya yang sudah umum terjadi dikalangan remaja yang saling menyukai. Dan hal ini terjadi tanpa sepengetahuan orang tua.Â
Inilah yang menjadi kekhawatiran orang tua terutama jika itu yang dimilikinya adalah anak perempuan. Karena kejadian tersebut terjadi jika tidak ada arahan dari orang tua yang terlalu memberikan kebebasan terhadap anaknya.Â
Disisi lain juga anak perempuan tersebut kurang bisa menjaga dirinya sendiri. Iya! banyak sekali anak perempuan zaman sekarang yang sudah penasaran tentang perilaku asusila sehingga tidak memungkinkan jika dia memiliki sepasang kekasih akan meminta sang kekasih melakukan apa yang dia mau.Â
Siapa yang mau menolak untuk ukuran laki - laki yang disuguhkan oleh kenikmatan tersebut. Kecuali jika lelaki itu benar - benar sosok lelaki yang mampu menjaga kesucian seorang perempuan. Terus bagaimana sikap orang tua menanggapi hal ini?
Bagi saya sendiri anak jangan terlalu dikengkang namun jangan juga terlalu untuk dilepas. Karena jika seorang anak selalu dikengkang dan terlalu ketat dalam suatu aturan asmara, maka akan mengakibatkan rasa penasaran yang tinggi. Sehingga secara diam anak menyembunyikan bahwa dia sebenarnya memiliki seorang pacar.Â
Itulah kenapa banyak terjadi rahasia dari seorang anak. Cukup diarahkan bagaimana yang seharusnya dilakukan. Iya! memperbolehkan itu hal yang diinginkan oleh seorang anak.Â
Namun, tetap dengan arahan bahwa pacaran untuk menuju dalam ranah membuat pemikiran seorang anak menjadi dewasa. Sehingga orang tua lah yang harus masuk ke dunia anaknya, bukan justru menuntut anak sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua.Â