Terkejut ketika membaca sebuah artikel yang di tag oleh temanku.. Judul artikelnya saja sudah membuat hatiQ mengiris "Tika Gadis Manis yang Meninggal karena jadi Perokok Pasif". Peristiwa seperti ini rasanya tidak pernah terpikirkan oleh para perokok aktif.. Mereka menyebarkan zat racun itu dimana saja, bahkan kepada orang-orang yang mereka sayangi. Tika..gadis manis ini pernah menulis status di Facebook dan Twitter, tiga hari sebelum kematiannya.. " Bagi para ortu perokok, aku mohon banget supaya ngerokok sejauuuuh mungkin dari anaknya walau sampai anak dewasa supaya jauh dari kemungkinan terkena flek paru". 10 jam sebelum kematiaannya, ia juga sempat menulis status bahwa iasudah satu malam berada di RS Sulianti Saroso Sunter dan sedang menunggu hasil infeksinya. Menyedihkan bukan? Tapi..sekali lagi banyak para perokok tidak memikirkan hal seperti ini akan terjadi pada orang2 disekitarnya. Pernah suatu ketika, ditempat makan umum, aQ melihat sebuah keluarga yang begitu harmonis dan bahagia sedang manikmati sarapan siangnya, sang anak yang mungkin baru berumur 2 tahun melompat bahagia ke pangkuan ayahnya. Tiba2 si Ayah mengeluarkan sebatang rokok..dan ia merokok tanpa beban di tengah-tengah keluarganya itu. Aq langsung tersentak kaget... "Apa yang dipikirkan oleh lelaki itu??!!" Malaikat kecil itu jelas-jelas menghirup asap racun tersebut, tapi sepertinya keluarga itu santai saja dengan peristiwa tersebut. Apa mereka tidak memikirkan bagaimana kesehatan anaknya itu? Ntahlah,mungkin itu sudah menjadi kejadian sehari-hari dalam keluarga mereka. Tapi aQ masih tidak habis pikir, mengapa para perokok aktif itu tidak pernah memikirkan naseb para perokok pasif. Dan anehnya, para perokok pasif ini juga tidak pernah menyadari apa yang akan terjadi pada kesehatan mereka. Lihat saja nasib Tika, gadis manis ini menjadi korban dari asap rokok para pecandunya. Tidak pernah terpikirkan olehnya jika kesehatannya akan digeroti oleh racun dari asap rokok yang tidak pernah ia konsumsi, bahkan kehidupannya direnggut oleh dewa kematian bernamakan asap rokok. Tidak aneh kan, jika salah satu syarat untuk pendamping hidupQ kelak adalah TIDAK MEROKOK. Bukan hanya kesehatanQ yang aQ fikirkan, tapi aq tidak mau jika malaikat2 kecilQ kelak harus menghirup asap yang penuh racun sepanjang hidupnya, menggerogoti kesehatan mereka hingga senyum tanpa dosa itu akan menghilang dari wajah mereka. Astaghfirullah..smoga hal ini tidak pernah terjadi.. Amin. Memang susah untuk melarang orang-orang berhenti merokok, so..sebaiknya kita sajalah yang menghindari mereka.... jangan sampai menjadi perokok pasif. InsyaAllah.. "Aq bersyukur dibesarkan dalam keluarga yang ANTI ROKOK :)" image
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H