Opini: Profesionalitas Media dalam Pemberitaan Demo Tolak Wacana Perpanjangan dan 3 Periode Presiden
Oleh Faris Ardhan N.
Aksi demo menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden  senin (11/4/2022) kemarin berujung ricuh. Banyak media besar memberitakan kericuhan kejadian yang terjadi di depan gedung DPR, aksi pengeroyokan Ade Armando, Aksi lempar antara polisi dan mahasiswa, hingga Mbak Rara yang memanggil hujan deras.
Di media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok, dan Twitter. Banyak yang mengatakan bahwa media saat ini kurang netral, karena hanya menayangkan tentang aksi ricuh dan pengerusakan fasilitas umum. Dampaknya banyak masyarakat yang kurang memperhatikan alasan mahasiswa melakukan aksi demo dan menyudutkan para mahasiswa.
Faktanya berita yang disampaikan oleh media seperti Kompas, INews, Metro TV, dll ini adalah berita yang akurat tidak seperti berita yang disampaikan akun-akun di media sosial. Dapat disimpulkan bahwa Media telah menyampaikan berita yang akurat, tanpa ada unsur menyudutkan dan dapat menjadi kebutuhan publik.
Opini saya ini diambil dari beberapa sumber.
#StikosaAWS #Beropini #Broadcasting
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H