Mohon tunggu...
faris muzakki
faris muzakki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warisan Budaya: Terangnya Lampu Petromak sebagai Warisan Budaya di Museum Sri Baduga Bandung

13 November 2023   16:15 Diperbarui: 13 November 2023   16:23 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang
Lampu adalah salah  satu penemuan manusia yang sangat penting pada sejarah peradaban manusia. Lampu pertama kali ditemukan pada zaman prasejarah dengan memakai batu bara atau kayu yang dibakar untuk menghasilkan cahaya. tetapi, lampu modern yang menggunakan listrik menjadi sumber cahayanya baru ditemukan di abad ke-19 oleh Thomas Edison.

Museum Sri Baduga memiliki beragam koleksi yang memamerkan berbagai macam benda bersejarah dan  benda antik yg bernilai seni tinggi. majemuk benda tadi terdiri dari beberapa koleksi, seperti koleksi arca pada zaman megalitik, sandang tata cara, tempat tinggal  , perkakas, permainan, dan  alat musik tradisional. Lampu Petromak adalah salah  satu jenis lampu tradisional yang dipergunakan pada malam hari pada Indonesia khususnya di Jawa Barat. Lampu ini menghadirkan sebuah warisan budaya yang memancarkan cahaya pada malam hari. dengan memahami nilai dan  keunikan Lampu Petromak, dibutuhkan dapat memperkuat budaya serta memperkaya wawasan tentang kekayaan budaya Indonesia.

Masalah
* Objek Penelitian
Lampu petromak, lampu ini memiliki bentuk yang unik. Untuk dapat menikmati cahaya terang benderang dari lampu ini dibutuhkan bahan bakar minyak tanah dan spiritus (kerosin, parafin). Lampu Petromak memiliki bentuk yang unik dan terdiri dari lampu, kap, dan gantungan. Tabung bahan bakar berbentuk setengah bulatan dengan dasar rata dilengkapi dengan pompa manual pada tuas di bagian bawah lampu. Merupakan penemuan dari Max Graetz (1851-1937), seorang CEO perusahaan Ehrich & Graetz yang berpusat di Berlin. Tahun 1990an lampu ini banyak digunakan untuk penerangan oleh pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di malam hari.
Lampu petromak banyak digunakan pada zaman dahulu oleh pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di malam hari. Cahaya yang dihasilkan bisa disesuaikan melalui pompa manual pada tuas di bagian bawah lampu. Seiring berjalannya waktu, lampu petromak menjadi populer di berbagai belahan dunia sebagai sumber penerangan yang handal, terutama di daerah-daerah yang belum dialiri listrik. Meskipun era modern telah membawa teknologi penerangan yang lebih canggih, Lampu Petromak tetap memiliki daya tarik sebagai simbol nostalgia dan keindahan.

* Tantangan pada Mempertahankan Nilai-nilai Budaya
Lampu Petromak yang menggunakan bahan bakar minyak tanah serta spiritus (kerosin, parafin) untuk membuat cahaya terang benderang, sekarang telah digantikan oleh lampu listrik yang lebih hemat tenaga dan  mudah. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal juga menjadi tantangan pada mempromosikan Lampu Petromak menjadi objek budaya yang bernilai seni tinggi. Tantangan utama timbul dalam bagaimana Lampu Petromak, menjadi bagian asal warisan budaya, bisa tetap relevan serta dihargai pada tengah arus globalisasi yang terus berkembang. Pengaplikasian Lampu Petromak dalam konteks komunikasi antar budaya juga meliputi bagaimana nilai-nilai yg terkandung pada lampu ini dapat diterjemahkan dan  dipahami oleh masyarakat. Selain itu, permasalahan ini mencakup bagaimana masyarakat lokal dapat berperan aktif dalam melestarikan dan  mempromosikan Lampu Petromak sebagai bagian tidak terpisahkan dari ciri-ciri budaya Indonesia, serta sekaligus membentuk jembatan pemahaman dengan budaya-budaya.

* Mempertahankan Budaya
Lampu Petromak dapat membantu dalam mempertahankan nilai-nilai budaya lokal serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia menggunakan cara memperkenalkan objek budaya tradisional yang bernilai seni tinggi kepada warga  luas. dengan memahami nilai dan  keunikan Lampu Petromak, diperlukan dapat memperkuat korelasi antar budaya serta memperkaya wawasan ihwal kekayaan budaya Indonesia. Selain itu, Lampu Petromak juga bisa menjadi salah  satu objek budaya yg dapat dipromosikan pada diplomasi budaya dan  pertukaran budaya untuk mempromosikan perdamaian, kolaborasi, serta pemahaman. pada konteks komunikasi antar budaya, penting untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan  memperkuat identitas budaya pada era globalisasi.
menjadi simbol bertenaga dari warisan budaya, Kehadirannya dalam Museum Sri Baduga menjadi pilihan strategis untuk mengeksposnya kepada masyarakat lokal dan  internasional. Melibatkan Lampu Petromak dalam acara pendidikan budaya pula membuka pintu untuk meneruskan makna dan  nilai-nilai yang terkandung dalamnya kepada generasi muda, menjadikannya lebih dari sekadar objek sejarah.

Analisis

* Relevansi Nilai Budaya dengan masa kini  Lampu Petromak menggunakan nilai masa kini   menggambarkan bahwa objek ini bukan hanya sebatas artefak sejarah, melainkan sebuah simbol hayati berasal keberlanjutan nilai-nilai tradisional pada era modern. Lampu Petromak, dengan desain klasik serta fungsionalitasnya yang masih terus digunakan, menyiratkan daya tahan serta adaptasi terhadap perubahan zaman.
pada konteks komunikasi dan  diplomasi budaya, Lampu Petromak bisa menjadi medium yang kuat untuk memberikan pesan perihal kekayaan dan  keindahan budaya Indonesia. Lampu Petromak dapat diartikulasikan sebagai lambang keberlanjutan dan  ketahanan budaya Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi. dengan memahami nilai dan  keunikan Lampu Petromak, diharapkan dapat memperkuat hubungan antar budaya dan  memperkaya wawasan wacana kekayaan budaya Indonesia. oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mempromosikan Lampu Petromak menjadi objek budaya yg bernilai seni tinggi serta memperkenalkannya pada masyarakat luas.

* Nilai Budaya yang terkandung
1. Kebersamaan: Lampu Petromak tak jarang digunakan pada program-program yang melibatkan banyak orang, seperti pernikahan, khitanan, serta acara adat lainnya. Penggunaan Lampu Petromak pada acara tersebut membagikan kebersamaan serta solidaritas antar anggota warga .
dua. Nasionalisme: Lampu Petromak adalah salah  satu produk budaya Indonesia yang unik serta spesial  . Penggunaan Lampu Petromak bisa memperkuat rasa nasionalisme dan  kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
3. Kreativitas: Lampu Petromak mempunyai bentuk yang unik serta menarik. Pembuatan Lampu Petromak memerlukan kreativitas serta keahlian dalam mengolah bahan-bahan yang dipergunakan.
4. Keunikan: Lampu Petromak adalah salah  satu jenis lampu tradisional yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Keunikan Lampu Petromak bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh perihal kekayaan budaya Indonesia.

Solusi
Melakukan Program Kebudayaan seperti
1. Festival Lampu Petromak: Mengadakan festival Lampu Petromak yang melibatkan masyarakat luas untuk memperkenalkan Lampu Petromak sebagai objek budaya yang bernilai seni tinggi.
2. Pameran Lampu Petromak: Mengadakan pameran Lampu Petromak yang menampilkan berbagai jenis Lampu Petromak dari berbagai daerah di Indonesia.
3. Workshop Pembuatan Lampu Petromak: Mengadakan workshop pembuatan Lampu Petromak yang melibatkan masyarakat luas untuk memperkenalkan cara pembuatan Lampu Petromak dan meningkatkan keterampilan dalam mengolah bahan-bahan yang digunakan.
4. Media Sosial: Memanfaatkan media sosial dan platform online untuk mempromosikan Lampu Petromak sebagai objek budaya yang unik dan menarik.

Penutup

Dalam era globalisasi, penting untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dan memperkuat identitas budaya. Salah satu cara untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia adalah dengan memanfaatkan objek-objek budaya tradisional, seperti Lampu Petromak, sebagai media komunikasi dan diplomasi budaya dalam konteks komunikasi antar budaya. Dalam konteks komunikasi antar budaya, memanfaatkan objek-objek budaya tradisional bukan hanya tentang melestarikan masa lalu, tetapi juga tentang merangkul masa kini dan merancang masa depan. Lampu Petromak, sebagai contoh konkret, menyiratkan kesinambungan nilai-nilai tradisional dalam realitas modern. Maka dari itu, menjaga dan mempromosikan objek-objek ini tidak hanya sebagai warisan masa lalu, melainkan sebagai bagian aktif dalam menyusun narasi budaya Indonesia yang terus berkembang. Dengan demikian, melalui keberlanjutan dan kreativitas, objek-objek budaya tradisional dapat menjadi alat yang kuat dalam menjembatani kesenjangan antarbudaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun