Peradaban suatu masyarakat tak akan pernah lepas dari luasnya wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.Semakin luas pengetahuan yang dimiliki,semakin lebar pula pola pikir seseorang.Ilmu pengetahuan yang diperolah manusia,bisa berasal dari banyak sekali sumber,dan dengan macam macam penginderan ,baik itu visual,auditori,dan kinestetik.
Membaca adalah kegiatan meresepsi,menganalisis dan menginterpretasikan informasi/pesan yang disampaikan dalam media tulisan.Membaca adalah salah satu contoh penginderaan visual yang dilakukan manusia secara verbal.Namun demikian,banyak dari kita akan kesulitan saat sedang membaca.Banyak hal hal yang membuat membaca serasa sangat membosankan bagi sebagian orang,terutama masyarakat Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara dengan minat membaca paling kecil didunia.Hal ini didukung dengan studi yang dilakukan oleh Most Littered Nation In the World 2016 .Indonesia menduduki tempat ke 60 dari 61 negara.Sebagian besar alasan ini disebabkan karena terlalu banyaknya tulisan.Disisi lain, media visual gambar lebih mudah dimengerti dan lebih mudah memetakan informasi yang didapat.Tak dipungkiri bahwasanya mayoritas masyarakat lebih menyukai gambar dibandingkan tulisan.
Dengan basis pemikiran bahwa gambar lebih disukai dan lebih dimengerti oleh banyak orang,dapat diimplementasikan media tulisan dalam gambar,yaitu melalui infografis.
Infografis, berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information + Graphics ,adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat.Dengan kata lain,infografis adalah sajian gambar yang memuat informasi dengan tampilan design gambar yang lebih menarik.
Perkembangan infografis didukung juga oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat membludak yang mana perkembangannya menjangkau seluruh generasi,termasuk anak muda.Relasi antara anak muda dan perkembangan teknologi informasi sangatlah dekat.Hampir seluruh anak muda mengakses seluruh informasi.
 Studi yang menelusuri aktivitas online dari sampel anak dan remaja yang melibatkan 400 responden berusia 10 sampai 19 tahun di seluruh Indonesia dan mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan. Sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet.
Data ini merupakan hasil penelitian berjudul "Keamanan Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia" yang yang dilakukan lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF, bersama para mitra, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Universitas Harvard, AS.
Dengan begitu,salah satu hal yang dapat dilakukan oleh anak muda untuk melakukan hal yang bermanfaat adalah dengan membuat infografis.Pemikiran ini tak lepas dari pola pikir anak muda yang lebih segar dan kemampuan untuk berkreatifitas dengan gambar lebih luas.Pemikiran dan inovasi anak muda dapat disalurkan dengan mudah ke media infografis.
Pembuatan infografis sendiri tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan oleh kalangan muda.Bermacam macam jenis infografis  dapat diciptakan dengan dukungan keterbukaan informasi yang sangat lebar.Yang perlu dilakukan dalam membuat infografis adalah dengan mengumpulan informasi yang dibutuhkan,dan menuangkannya dalam pembuatan design infografisnya.
Jenis jenis infografis yang dapat dibuat oleh kalangan muda antara lain : infografis statis, infografis animasi dan infografis interaktif.